Sumenep, NU Online
Akhlak yang baik kini mulai diabaikan keberadaannya oleh sebagian umat Islam. Di Indonesia, tak sedikit penduduknya yang memeluk agama Islam tapi akhlaknya amat mengenaskan. Termasuk, kian menjauhnya mereka terhadap Al-Qur’an. Al-Qur’an, acap kali hanya dipajang dan sayang tidak dikaji. Dari inilah penting kiranya meningkatkan akhlak yang baik dan tekun mengaji Al-Qur’an.
<>
Begitulah pernyataan Rais Syuriyah PCNU Sumenep KH Ahmad Basyir AS saat memberikan wejangan kepada para santrinya di masjid PP Annuqayah Latee, Selasa (20/9).
Tokoh NU yang amat disegani di Madura itu juga menegaskan bahwa kemuliaan seseorang ialah terletak pada akhlaknya. Sedangkan mengaji Al-Qur’an sendiri dapat menjadi pelita ketika manusia sudah mendekam di alam kubur nanti.
“Dalam sebuah hadis dinyatakan bahwa di alam kubur nanti penuh dengan gulita, dan upaya membiasakan baca Al-Qur’an dapat jadi penerangnya,” ujar ulama sepuh yang kini berumur lebih dari 80 tahun itu.
Selain itu, ia juga menyinggung betapa telah terjadi kemerosotan akhlak yang dialami oleh santri sendiri. Penilaian tersebut berangkat dari kesadaran, misalnya, berkenaan dengan ragam sikap dan penampilan yang mulai dibiasakan di Indonesia, padahal nilai yang terkandung di dalamnya tidak selaras dengan Islam.
“Adakalanya saya menemui santri yang rambutnya digondrong dan dicat merah. Penampilan semacam itu sangatlah tidak patut kita pertahankan,” tegasnya.
Redaktur : Mukafi Niam
Kontributor: Hairul Anam