Khatib di Abu Dhabi Harus Bisa Berkomunikasi Melalui Internet
Selasa, 10 Juli 2007 | 14:44 WIB
Sana’a, NU Online
Para khatib Jumat di Keemiran Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UAE) diharuskan bisa berkomunikasi melalui internet karena seluruh khutbah yang telah disahkan pihak berwenang akan dikirim balik ke masing-masing khatib lewat email.
Selama ini, khutbah-khutbah yang telah dicek oleh pihak berwenang dikembalikan ke masing-masing khatib lewat pos biasa atau faksimil. Dengan keputusan baru tersebut, maka para khatib pun harus mengirimkan draf (rancangan) khutbah lewat email juga.
<>Keruan saja sebagian khatib yang selama ini tidak pernah berkomunikasi melalui alam maya itu khawatir tidak bisa melaksanakan tugas, karena belum pernah berkomunikasi melalui internet.
Merespon kekhawatiran sebagian khatib tersebut, pihak Departemen Urusan Islam dan Wakaf Abu Dhabi akan memberikan kursus kepada para khatib tentang cara berkomunikasi melalui internet.
Departemen tersebut mengharuskan semua khatib di Keemiran Abu Dhabi bisa menggunakan internet. "Khutbah-khutbah tersebut juga akan disimpan di MP3 dan arsip elektronik yang dapat diakses lewat internet," kata Dr. Mohamed Mathar Al-Kaabi seperti dikutip harian Al-Sharqul Awsat, Sabtu (7/7).
Dirjen Urusan Islam Keemiran Abu Dhabi itu juga menjelaskan rencana dekat badan tersebut untuk membuat links (saluran) elektronik di seluruh masjid di Keemiran tersebut yang antara lain berisi informasi tentang judul khutbah di setiap masjid.
Untuk keseragaman fatwa, Al-Kaabi melarang para imam masjid untuk menyampaikan fatwa secara terpisah karena Departemen tersebut telah menyediakan ’hot line’ bagi warga setempat untuk menanyakan berbagai masalah agama kepada para mufti setempat.
Belum lama ini, pemerintah setempat telah mengkhususkan satu masjid di ibu kota UAE itu menggunakan bahasa Inggris dalam khutbah Jumat bagi warga Muslim mukimin (pendatang) yang tidak mengerti bahasa Arab.
Adapun penggunaan bahasa India dan Urdu bagi warga mukimin asal India dan Pakistan telah berlangsung sejak lama, mengingat jutaan warga asal India itu mukim di UAE. Sejumlah stasion TV setempat juga mengkhususkan waktunya bagi paket siaran dalam dua bahasa tersebut. (ant/san)