KH Sahal Mahfudz:NU Akan Terus Kembangkan Politik kultural
Senin, 12 September 2005 | 11:56 WIB
Bogor, NU Online
NU diharapkan semakin memperkuat kemandiriannya dan sekaligus bisa bersikap dan berpikir strategis. Agar NU memiliki posisi bargain yang kuat, sehingga tidak marjinal lagi. Sebaliknya bisa menduduki posisi sentral dalam mempengaruhi dan membina masyarakat dan bangsa ini.
Demikian diungkapkan Rais Aam PBNU KH. Sahal Mahfudz saat menutup Pleno PBNU di Bogor, "Walaupun NU telah memisahkan diri dengan partai politik yang ada, tetapi tetap harus mampu mempengaruhi perubahan dan penataan politik nasional. Dan itulah yang kita sebut dengan politik kultural".
Karena itu Kyai Sahal menegaskan politik kultural itu akan berjalan baik jika NU mampu mengapit partai politik yang cenderung partisan, tidak ekslusif. Sementara politik NU adalah politik kebangsaan yang inklusif.
Pernyataan pemimpin pesantren Maslakul Huda di Pati itu, erat kaitannya dengan situasi nasional belakangan ini dimana banyak persoalan nasional yang muncul, sejak dari naiknya jumlah kemiskinan, ancaman lepasnya Aceh dan Irian Jaya dari NKRI. Sementara kalangan politisi baik yang ada di Parpol maupun DPR sibuk mencari kekuasaan, dan sibuk memperjuangkan menaikkan gajinya sendiri.
Mengingat kondisi itu Kyai Sahal menganjurkan agar NU turun tangan mengatasi persoalan bangsa ini sebelum hancur oleh krisis baru yang akan sulit diselesaikan.
(ltn-1)