KH Muchtar Ilyas: Antisipasi Bencana Lewat Zikir dan Do’a
Selasa, 12 Agustus 2008 | 07:24 WIB
Do’a merupakan senjata bagi masyarakat muslim. Umat beriman sangat dianjurkan untuk membaca do’a atau meminta kepada Allah SWT. Itu pulalah yang menjadi alasan mengapa warga Nahdlatul Ulama selalu melakukan wirid serta melakukan zikir dan do’a selalu bersama.
Betapa banyak ulama dulu berhasil dalam membangun umat serta mampu menjadi tauladan ditengah-tengah masyarakatnya, adalah karena rajin beliau-beliau itu meminta kepada Tuhan.<>
Pengakuan sekaligus anjuran itu disampaikan KH Muchkar Ilyas, Direktur Urusan Agama Islam Departemen Agama RI, Ahad, (10/8) malam saat memberikan pengajian di Mesjid Nurul A’ini Kelurahan Mato Aia Kota Padang, dalam rangka malam Lailatul Ijtima’ PWNU Sumbar, sekaligus menyambut bulan suci Ramadhan serta 17 Agustus. Demikian dilaporkan kontributor NU Online A Damanhuri
KH Muchtar Ilyas mencontohkan, bahwa wirid, zikir dan do’a merupakan anjuran Allah SWT. Menurut KH Muchtar Ilyas, keberhasilan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menjadi presiden, adalah karena banyaknya do’a serta zikir yang dilakukan warga Nahdliyyin sebelum beliau terpilih.
Hal itu terlihat betapa semaraknya istighotsah yang dilakukan warga NU diberbagai daerah untuk kesuksesan Gus Dur saat itu. Namun, setelah beliau berhasil jadi Presiden, kaum Nahdliyyin mulai berkurang melakukan istighatsah, makanya beliau dicopot ditengah jalan. Gus Dur satu-satunya presiden yang tidak pakai modal uang yang banyak untuk jadi presiden. Modalnya, ya itu tadi, yakni istighotsah.
“Yakinlah selalu kepada ulama yang senantiasa mengajarkan kita untuk meminta selalu kepada Allah SWT, anjing saja yang setia kepada ulama masuk surga, apalagi kita umat Islam. Untuk itu kepercayaan kita kepada ulama, jangan setengah-setengah. Ulama merupakan pewaris para Nabi dan Rasul di muka bumi ini,” kata KH Muchtar Ilyas.
Sementara Rais Syuriyah PWNU Sumbar, Buya Drs. H Amiruddin menyampaikan rasa terima kasih kepada segenap pengurus mesjid serta warga NU Kota Padang yang telah bersedia meramaikan kegiatan rutinitas NU ini. Lailatul Ijtima’ merupakan kegiatan bulanan NU Sumbar, dalam rangka menumbuhkembangkan semangat beramal serta membina hubungan silaturrahim diantara sesame warga NU.
Wirid dan do’a yang telah disampaikan KH Muchtar Ilyas itu merupakan amalan yang telah turun-terumuran bagi kalangan warga NU. Makanya orang NU itu selalu melakukan amalan itu dengan cara bersama-sama, terutama usai melakukan shalat yang lima.
Hadir pada acara tersebut, Sekretaris PWNU Sumbar, Firdaus, SS, Wakil Sekretaris, Drs. H Ismail Usman, Ketua Dewan Syura DPW PKB Sumbar, Buya Ibnu Abbas, SH serta sejumlah warga NU dan jamaah tarekat Kota Padang lainya. (man)