Menteri Kehutanan Zulkifi Hasan memberi tawaran kepada PBNU untuk turut dalam program Kebun Bibit Rakyat (KBR) sebagai salah satu program untuk menghijaukan kembali kawasan-kawasan gundul di Indonesia.
Hal ini disampaikan dalam kunjungan PBNU yang dipimpin oleh KH Said Aqil Siradj ke Kemenhut di Manggala Wanabakti, Jum’at (18/6).<>
Dalam program ini, masyarakat diminta untuk membuat bibit pohon yang cocok dengan daerahnya masing-masing, yang per pohonnya dihargai 1000 rupiah yang mana setiap kelompok diberi jatah untuk membuat 50.000 bibit..
Selanjutnya untuk biaya pemeliharaan, mereka akan mendapatkan dana sebesar 1.3 juta per hektar. Pohon yang dibiayai oleh negara tersebut bisa ditanam di tanahnya masing-masing
“Kita akan permudah prosesnya agar bisa sampai ke rakyat, jangan sampai mereka hanya diambil namanya saja,” katanya.
Prosesnya dilakukan dengan membentuk sebuah kelompok, yang dalam hal ini bisa dilakukan oleh PCNU di masing-masing kabupaten/kota, yang lalu di usulkan di kabupaten, dan langsung disampaikan ke Kementerian Kehutanan sehingga tak perlu jalur yang berbelit-belit.
Sementara itu, untuk yang tinggal di luar Jawa, yang masing memiliki tanah yang luas, disediakan program Hutan Tanaman Rakyat, untuk mengelola HPH yang terlantar. Zulkifli menuturkan, saat ini sudah dicadangkan tanah sebesar 500 ribu hektar. Masing-masing KK bisa mendapatkan tanah sebesar 3-15 hektar untuk dikelola antara 35-40 tahun. “Untuk asing nanti dulu, kita dahulukan kebutuhan rakyat,” katanya.
Bagi yang mendapatkan lahan sekitar 3 hektar, maka bisa ditanami karet, yang harganya per kilo sekitar 12.000 rupiah dan bisa ditangani oleh satu keluarga sementara untuk yang lahannya luas, bisa ditanami sengon yang tidak memerlukan perawatan yang rumit.
Desa juga bisa mendapatkan program ini melalui tanah ulayat yang luasnya bisa mencapai 1000-2000 hektar, tergantung kondisi lingkungannya.
Upaya untuk melakukan rehabilitasi lahan saat ini dinilainya sudah sangat mendesak. Meskipun saat ini sudah disediakan bibit sebanyak 500 juta batang untuk tahun anggaran 2010, sampai Juni ini, atau sudah 6 bulan berjalan, baru tertanam 60 juta pohon. Karena itu, ia mengajak seluruh komponen masyarakat, termasuk ormas Islam untuk terlibat dalam program ini. (mkf)