Warta

Keliru Sampaikan Kebenaran dengan Kekerasan

Selasa, 8 Februari 2011 | 10:48 WIB

Jakarta, NU Online
Dakwah untuk menyampaikan kebenaran merupakan hal yang harus dilakukan, namun demikian prasyarat penting dalam melakukan dakwah adalah dengan cara yang baik, tidak dengan cara-cara kekerasan.

Hal ini disampaikan oleh KH Syibli Sahabuddin, ketua PWNU Sulawesi Barat dalam dialog Penguatan Kerukunan antar Umat Beragama yang diselenggarakan di Jakarta, Selasa (8/2).<>

Dijelaskannya, agama diturunkan untuk kepentingan manusia, ini yang harus menjadi paradigma, bukan sebaliknya sehingga akan melahirkan cara-cara menyampaikan dakwah dan kebenaran dengan baik.

“Ada kekerasan yang dilakukan atas nama agama sehingga seolah-olah memperjuangkan agama lebih mulia daripada penghambaan kepada Allah. Jika kita melakukan penghambaan kepada Allah, maka kita akan berperilaku indah dan bermartabat,” terangnya.

Dakwah yang dilakukan dengan cara baik pun belum tentu memberi hasil. Ia mencontohkan nabi Nuh yang gagal mengimankan istri dan anaknya, nabi Musa yang gagal mengimankan Fir’aun, nabi Ibrahim yang gagal mengimankan ayahnya, bahkan nabi Muhammad sendiri gagal mengislamkan pamannya.

Manusia hanya berkewajiban untuk melaksanakan dakwahnya saja, sementara Allah yang berhak menentukan akan beragama apa seseorang.

“Kalau tuhan mau, sebenarnya agama bisa satu,” tandasnya.

Terkait dengan adanya kekerasan agama, anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Sulbar ini meminta agar pemerintah turun tangan untuk menyelesaikan dan mencegahnya terulang kembali. (mkf)


Terkait