Warta

KBIH An-Nahdliyyah Belum Berjalan Maksimal

Sabtu, 13 November 2004 | 22:11 WIB

Jakarta, NU Online
Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) An-Nahdliyyah yang dikelola oleh Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) sampai saat ini belum bisa berfungsi dengan optimal dan jamaahnya masih harus digabung dengan KBIH Al Munawwaroh yang dikelola oleh Muslimat NU.

H. Samsuddin dari LDNU mengakui bahwa rendahnya peserta pengikut KBIH An-Nahdliyyah dikarenakan belum maksimalnya pengelolaan. “Hanya terdapat beberapa orang yang mengurusnya, selain itu mereka juga disibukkan dengan aktifitas dakwah lainnya,” tandasnya kepada NU Online di sela-sela persiapan Sholat Ied di halaman gedung PBNU, Minggu (14/11).

<>

Mereka yang mendaftar di KBIH ini adalah jamaah LDNU dan mereka yang mengikuti manasik haji yang diselenggarakan dengan gratis. Biaya yang dikenakan sejumlah 2.5 juta per orang.

Fasilitas yang diberikan adalah pemberian bimbingan sebelum ibadah haji, teori dan praktek, dan selama berlangsungnya ibadah haji. Dalam hal ini setiap 20 jamaah dibimbing oleh satu pembimbing. Selain itu juga akan diberikan perlengkapan haji dan juga seragam, buku-buku manasik.

Pengurusan setoran BPIH dan dokumen juga merupakan fasilitas yang diberikan. “Ini untuk memudahkan para jamaah karena sebagian mereka disibukkan dengan urusannya masing-masing dan juga pengurusan dokumen agak rumit,” tandasnya.

Selama di Saudi Arabia, para jamaah juga akan diajak berziarah ke tempat-tempat bersejarah, baik di Makkah maupun Madinah. Jamaah haji asal Indonesia merupakan jamaah haji terbesar di dunia.

Jumlahnya yang sekitar 200 ribu mencapai 10 persen dari total jamaah haji. Jamaah Indonesia ini sebagian besar dari mereka adalah warga NU. Potensi besar ini harus digarap maksimal karena sebagian besar dari mereka juga masih memerlukan bimbingan ibadah haji.(mkf)


Terkait