Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj mempersilahkan para partai politik untuk melakukan pendekatan-pendekatan kepada warga NU agar memilih partainya karena NU sekarang netral terhadap seluruh partai politik.
Hal ini disampaikan ketika menerima kunjungan dari Gerindra yang dipimpin oleh Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto. “Tak ada persoalan, silahkan menggaet warga NU,” katanya di gedung PBNU, Jum’at (1/10).<>
Namun demikian, ia yakin warga NU saat ini tak akan dengan mudah dibujuk karena mereka sudah cerdas dan memilih partai politik yang benar-benar memberikan manfaat dan kontribusi bagi bangsa dan negara.
Ia mengaku prihatin, selama ini persoalan-persoalan kerakyatan seperti kemiskinan selalu diwacanakan, tetapi jarang yang memberikan solusi yang kongkrit. Dicontohkannya, di Bondowoso, seorang buruh hanya mendapatkan 600 rupiah per karung untuk mengangkat batu atau di sekitar Madiun, masyarakat menjual kayu bakar di pinggir hutan yang kaya akan potensi.
“Guru madrasah juga hanya mendapatkan gaji 150-300 ribu, ini jauh dari UMR, padahal jika tak ada madrasah, negara akan kesulitan dalam mencerdaskan anak bangsa,” terangnya.
Tak Seret ke Politik Praktis
Sementara itu Prabowo Subianto menjelaskan kunjungan ke PBNU untuk menyampaikan selamat atas terpilihnya pengurus baru hasil muktamar ke-32 di Makassar.
Pada kesempatan tersebut, Prabowo menegaskan mempersilahkan warga NU untuk memilih Partai Gerindra jika memang layak dan menjadi tugas para pengurusnya agar partai ini layak untuk dipilih. Meskipun demikian, ia tidak ingin membujuk NU untuk terlibat dalam politik praktis.
“Saya tak ingin menyeret NU dalam politik praktis. NU diatas semua golongan,” katanya.
Sebagai seorang mantan tentara, ia menjelaskan, dirinya sudah lama dekat dengan para kiai karena setiap menuju medan perang, seorang prajurit selalu meminta doa kepada para kiai.
Ia juga menyatakan, NU merupakan organisasi yang tak ragu dalam komitmennya pada keutuhan bangsa dan ini merupakan kekuatan NU.
Partai Gerindra yang didirikannya cukup berhasil karena mengusung konsep ekonomi kerakyatan serta menentang liberalisasi ekonomi yang tak terbendung yang melanggengkan ketidakadilan.
Pada pertemuan itu, Prabowo menyatakan komitmennya memberi bantuan pembangunan asrama bagi para mahasiswa NU yang belajar di Kairo Mesir. Hal ini didasari keprihatinan karena mahasiswa dari negara lain seperti Malaysia dan Brunei Darussalam sudah memiliki asrama yang layak.
Bantuan tersebut akan sangat membantu dalam mengkonsolidasikan sekitar 2000 kader NU yang belajar di Mesir untuk menjalankan berbagai aktifitasnya, sekaligus agar terhindar dari pengaruh ajaran Islam garis keras. (mkf)