Indonesia harus dibangun kembali dengan tiga pilar. Ketiga pilar itu adalah ilmu, iman dan akhlakul karimah. Demikian disampaikan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj di acara Akhirussanah dan Khataman Tafsir Jalalain Pondok Persantren Al Iman Bulus Gebang Purworejo, Ahad (23/5) lalu.
Menurut Kang Said, panggilan akrab KH Said Aqil Siradj, jika orang tak berilmu memimpin negeri ini maka sudah dipastikan negeri ini akan hancur. Namun, demikian lanjutnya, ilmu saja tidak cukup.<>
“Kalau hanya berilmu, nanti gampang tergoda dengan hal-hal yang negatif, seperti korupsi dan lainnya. Maka perlu adanya iman dan ajaran agama yang kuat. Kalau orang yang tak berilmu, paling-paling dia mencuri seratus sampai dua ratus truk kayu. Namun jika orang belilmu, dia bisa beratus-ratus hektar hutan dilibas; seperti era orde baru dulu” tandasnya.
Maka dari itu dibutuhkan keimanan dalam diri seseorang. Selain itu, tentu dengan akhlakul karimah. “Keberhasilan Walisongo menyebarkan Islam di tanah air tanpa pertumpahan darah, itu karena mengedepankan akhlakul karimah,” lanjutnya kepada hadirin di tengah guyuran hujan.
Sementara itu, pengasuh Pondok Pesantren Al-Iman Bulus KH Hasan Agil Ba’bud dalam sambutanya menginformasikan, pesantren yang diasuhnya menerapkan sistem salafi dan formal. Kedua-duanya dibutuhkan untuk membangun masyarakat.
“Banyak alumni sini yang menjadi tokoh pemimpin masyarakat, pegawai negeri, ABRI bahkan polisi yang tentunya semua itu telah dibekali ilmu keagamaan yang kuat,” tandasnya.
Dalam kesempatan itu, ia berharap doa restu para hadirin terutama kalangan ulama agar dalam mengemban tugas, para pengurus pesantren ikhlas dan sabar. Juga, kepada para santri dan alumninya menjadi orang yang bermanfaat bagi agama, bangsa dan negara. Demikian dilaporkan kontributor NU Online Ahmadnaufa Khoirul Faizun. (nam)