Warta

Kader Muslimat NU di DPR Harus Diawasi

Kamis, 29 Juli 2004 | 04:08 WIB

Surabaya, NU Online
Pengurus Wilayah  Muslimat NU Jawa Timur mengajak rakyat Jawa Timur untuk bersama-sama mengontrol kinerja kader Muslimat yang terpilih sebagai anggota dewan, baik di DPR Pusat, DPRD Propinsi maupun DPRD Kabupaten/kota.

”Kami minta agar masyarakat mau terlibat langsung memonitor kinerja anggota dewan, sehingga tidak menjadikan dewan sebagai lahan basah untuk mengeruk kekayaan,” kata Wakil Ketua PW Muslimat Jatim Hj. Mutafaridah Hasan disela- sela acara ‘Pembekalan bagi Anggota Dewan Perempuan terpilih’ yang diselenggarakan Muslimat NU Jatim di Graha Residen Surabaya, yang berakhir kemarin.

<>

Jumlah kader Muslimat Jatim yang terpilih menjadi anggota dewan sebanyak 41 orang. Mereka tersebar di tiga  partai. Yakni 38 orang di PKB, 3 orang di PPP dan 1 orang di PDIP. Hampir semua anggota muslimat anggota dewan tersebut hadir.

Sebelum pelantikan dewan yang dilangsungkan akhir bulan Agustus, Muslimat perlu memberikan pembekalan kepada kadernya agar nanti di dewan, tidak tertarik untuk melakukan hal-hal yang bisa merugikan rakyat banyak. Pembekalan itu, menurut perempuan yang juga sebagai Ketua Panitia acara pembekalan ini,  bertujuan memberikan wawasan tidak saja dari sudut agama tapi juga dari sisi hukum dan politik.

”Materi yang dibawakan memang adalah bagaimana menjadi anggota dewan yang baik dan benar, yang tidak bertentangan dengan ajaran agama dan juga hukum yang berlaku di negara kita,” tukasnya.

”Kita juga dibekali dengan penjelasan mengenai upaya untuk meminimalisir semua pendapatan yang tidak jelas,” tambahnya. Sehingga dengan demikian, kelompok perempuan betul-betul memiliki komitmen yang jelas untuk memerangi korupsi, tidak hanya di dewan, tapi juga di eksekutif. Selama ini, image anggota dewan itu sangat buruk, kita akan berupaya untuk mengubah image itu.

Yang menarik, Mutafaridah juga mengusulkan agar nanti sebelum dilantik, 41 kader muslimat yang terpilih sebagai anggota dewan, harus foto bersama. Beberapa bulan setelah menjadi anggota dewan, mereka juga akan di foto bersama. Tujuannya untuk melihat apakah terjadi perubahan.

”Ada nggak yang berubah. Terutama tangannya, ada nggak tambahan gelang atau cincin di tangan. Kalau ada, apakah didapat dengan cara halal atau tidak. Saya berharap usul saya ini akan direspon positif oleh teman-teman,” tandas perempuan yang terpilih sebagai Anggota DPRD Jatim ini.

Ia menginginkan agar jangan sampai sebelum dilantik dan setelah di dewan ada perubahan yang sangat mencolok terutama dari sisi kekayaan. Ia mengingatkan amanat menjadi anggota dewan adalah mewakili puluhan juta rakyat Jatim. (MA/do)

 


Terkait