Jakarta, NU Online
Muhammad Jusuf Kalla akhirnya menjadi Ketua Umum Baru Partai Golkar setelah dalam pemilihan di Munas ke VII di Denpasar, Bali, Minggu dini hari, mengalahkan Akbar Tandjung dengan angka telak, yakni 323 suara banding 191 suara dan tiga suara tak sah.
Dalam sidang yang dipimpin oleh Abdul Gafur tersebut pada putaran pertama Jusuf Kalla memperoleh suara 269, sedangkan saingannya Akbar Tandjung hanya mendapatkan suara 191, Marwah Daud memperoleh 13 suara serta dua suara abstain, tujuh suara tidak sah dan satu suara dari DPP tak digunakan. Selain itu, Dewan Perwakilan Daerah Partai Golkar Kota Manado juga tidak menggunakan suaranya dalam dua kali putaran pemilihan calon Ketua Umum partai berlambang pohon beringin tersebut.
<>Kalla, dalam acceptance speech-nya mengucapkan terimakasih kepada Akbar Tandjung yang telah membuat Partai Golkar menjadi lebih baik dari sebelumnya. Kalla mengatakan, ia masih tetap membutuhkan nasihat dari Akbara Tandjung. Kalla juga menyatakan, meski ia menjabat sebagai Wakil Presiden, namun Partai Golkar yang dipimpinnya tetap akan menjalankan fungsi chek and balances. "Meski saya terkait lembaga kepresidenan, prinsip chek and balances dengan pemerintah tetap akan dipegang. Tetap harus dilakukan secara objektif," ucap Kalla yang langsung disambut dengan tepuk tangan peserta Munas.
Selanjutnya, Kalla akan memimpin tim formatur untuk menyusun kepengurusan DPP Partai Golkar periode 2004-2009. Tim yang terdiri dari empat orang itu beranggotakan Ketua DPD I Nanggroe Aceh Darussalam Fuad Said, Ketua DPD I Jawa Barat Uu Rukmana, Ketua DPD I Maluku Utara Yamin Tawari, dan Agung Laksono (DPP)
Formatur tersebut diberi kesempatan hingga pukul 14.30 Wita untuk menentukan kepengurusan partai berlambang pohon beringin tersebut. Kepengurusan partai akan langsung diumumkan dalam sidang, sementara Munas VII Partai Golkar akan ditutup pada Minggu malam.(atr/cih)