Warta

Jurnalistik Menjadi Sarana ’Dakwah bil Qalam’

Selasa, 8 September 2009 | 05:10 WIB

Bogor, NU Online
Santri pondok pesantren diharapkan merambah semua lini kehidupan, termasuk dunia jurnalistik dan media massa. Jurnalistik menjadi salah satu sarana dalam melakukan dakwah, yakni dakwah `bil qalam` atau berdakwah melalui pena.

Demikian dikatakan Pengasuh Pondok Pesantren Ummul Quro al-Islami (UQI) Leuwiliang Kabupaten Bogor, Jawa Barat (Jabar) KH Helmy Abdul Mubin Lc kepada NU Online di Bogor, Senin (7/9).<>

"Dunia jurnalistik perlu digeluti sebagai wujud partisipasi dan tanggungjawab santri dalam berdakwah nanti," kata pengasuh pesantren UQI berlokasi di Kampung Banyusuci, Desa Leuwimekar, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor.

Ia mengatakan, dewasa ini pengaruh media massa dalam kehidupan masyarakat sangat terasa. Hal ini sudah tidak mungkin dihindari lagi. Komunitas pesantren yang umumnya memiliki kehati-hatian tinggi dalam merespons berbagai budaya baru yang datang, kata dia, sulit untuk menghindari pengaruh media.

Karena itu, santri perlu memahami dunia jurnalistik agar mengetahui tata cara dan seni dalam berinteraksi dengan kalangan media massa.

Bila santri memahami jurnalistik dengan baik, ada banyak manfaat yang dirasakan langsung baik oleh santri maupun pesantren, antara lain dapat melakukan kontrol terhadap media massa, dapat berpartisipasi mengisi ruang publik di media massa hingga melakukan berbagai proteksi terhadap kepentingan komunitas pesantren.

Sebagai bentuk apresiasi terhadap jurnalistik, pesantren yang diasuhnya sejak berdiri tahun 1994 silam telah menerbitkan buletin internal. Buletin tersebut diberi nama "Misi" sebagai wahana komunikasi dan informasi civitas akademika Pesantren tersebut.

Menurut  kiai yang menamatkan studi S1 di Universitas Islam Madinah, Arab Saudi ini, setelah 15 tahun Pesantren ini berdiri, buletin "Misi" pun hingga kini masih terus terbit secara rutin. Bahkan dari edisi ke edisi buletin ini terus mengalami perbaikan baik dari sisi isi, grafis hingga kualitas cetaknya.

Selain aktif menerbitkan buletin, Pesantren UQI juga dalam beberapa tahun terakhir telah meluncurkan laman. Laman UQI beralamat di www.pesantren-uqi.com. Laman ini setiap hari selalu diperbarui oleh berbagai informasi terkini, baik seputar perkembangan pesantren maupun informasi dunia Islam.

Pesantren unggulan dengan santri mencapai 3.000 orang ini pun menggandeng dua perguruan tinggi terbaik di Indonesia, yakni Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Universitas Indonesia (UI). UQI mendatangkan SDM dari kedua kampus tersebut guna meningkatkan kapasitas tenaga pengelola laman maupun buletin.

Saat ini Pesantren UQI tengah membentuk kelompok studi jurnalistik dan karya ilmiah sebagai wahana bagi santri yang berminat menekuni dunia jurnalistik dan karya tulis.

"Tidak semua santri akan menjadi kiai atau ustadz. Karena itu pesantren perlu menyalurkan minat dan bakat mereka, agar mereka dapat menjadi diri sendiri," katanya. (hir)


Terkait