Warta

JQH NU Mesir Diresmikan

Kamis, 16 September 2010 | 04:47 WIB

Kairo, NU Online
Senin (13/9) lalu, bertepatan dengan 4 Syawal 1431 H dilaksanakan deklarasi peresmian dan pelantikan Pengurus Cabang Istimewa Jam`iyyatul Qura’ wal Hufazh (PCI JQH) Mesir. Acara yang dihelat di Aula Griya Jawa Tengah Nasr City tersebut dikemas bersama Halal bi Halal Idul Fitri 1431 H Pengurus Cabang Istimewa Nahlatul Ulama (PCINU) Mesir.

Di hadapan sekitar 140 warga Nahdliyyin dan undangan organisasi kekeluargaan, almamater dan afiliatif di lingkungan masyarakat Indonesia di Mesir, Atase Pendidikan Prof. Dr. Sangidu Asofa M.Hum menyatakan, dukungan atas berdirinya PCI JQH di Mesir. Menurut Guru Besar UGM ini, program yang diusung PCI JQH ini senada dengan visi misi Dubes RI AM. Fachir dalam upayanya meningkatkan dan mengembalikan kualitas mahasiswa Indonesia yang sedang menimba ilmu di Universitas Al Azhar.<>

Sementara itu, Dr. KH. A. Muhaimin Zen, M.Ag. (Ketua Umum JQH Pusat) yang pada sore tersebut melantik Pengurus perdana PCI JQH Mesir masa bakti 2010-2015 menyampaikan profil JQH berikut visi dan misinya.

Ia berharap JQH cabang Mesir ini dapat mengoptimalkan peranannya dalam mewadahi transformasi kekayaan khazanah keilmuawan al Qur’an baik bacaan maupun kandungannya kepada mahasiswa Indonesia di Mesir yang nantinya diaplikasikan di Indonesia. Apalagi Mesir sendiri merupakan salah satu rujukan utama ilmu Al Qur’an dunia, imbuhnya.

Masih dalam kesempatan yang sama, Pimpinan Perguruan Tinggi Ilmu al Qur’an (PTIQ) Indonesia ini menyampaikan apresiasi terhadap 3 tiga program utama yang akan dilaksanakan oleh JQH Mesir yaitu: pembinaan Qira’ah ‘Asyrah (sepuluh jenis bacaan), pembinaan Qath (jenis tulisan), dan tafsir dan ulumul Qur’an. Dengan tiga program ini, ia berharap tidak akan tumpang tindih dengan program kerja organisasi senada seperti IPQI dan Jatmiko Manteb yang telah berdiri lebih awal di Mesir.

Sementara Ketua Tanfidziyah PCINU Mesir; Muhlason Jalaluddin, Lc. berharap dengan hadirnya PCI JQH di Mesir bisa memadukan langkah serta berbagi tugas dengan wadah-wadah peningkatan keilmuwan yang lain. Ia juga menantang PCI JQH untuk mencetak kader-kader Ulmul Qur`an di negeri kinanah ini sebaik mungkin sehingga nantinya bisa berpartisipasi dalam membudidayakan dan mengembangkan Ilmu Qur`an di Indonesia.

Sebelum acara yang dimulai pada pukul 18.00 CLt. ditutup pada pukul 21.00 Clt, dua  shalawat dilantunkan oleh Group Hadrah LSB NU (Lembaga Seni Budaya). Acara ditutup dengan prosesi halal bihalal yang meliputi jabatan tangan saling memaafkan dan ramah tamah.

JQH yang merupakan cikal bakal berdirinya MTQ Nasional, didirikan pada tahun 1951 oleh A. Wahid Hasyim yang pada saat itu menjadi Mentri Agama RI. Merujuk organinasi induknya di Indonesia, maka keberadaan PCI JQH Mesir pun menjadi badan otonom di bawah naungan PCINU Mesir sejajar dengan Fatayat dan SAS Center, sebagaimana JQH pusat menjadi badan otonom di bawah PBNU. (ron)


Terkait