Perhelatan tingkat nasional bagi pelajar NU dalam Kongres yang bakal digelar 20-24 Juni di Pondok Pesantren Al Hikmah 2 Benda Sirampog Brebes Jateng, semakin terdengar gaungnya. Termasuk bisik-bisik antar kandidat mulai nyaring terdengar.
Di kalangan Ikatan pelajar Puteri Nahdlatul Ulama (IPPNU) telah mengemuka sejumlah nama antara lain Masyitoh (Sumatra Utara), Margareth (Jawa Timur), Siti Ibtiyah (Jawa Barat), Maftukhah (Kalimantan Barat) dan Umi Nuamah (Jawa Tengah).<>
Umi Nuamah ketika ditemui NU Online di Brebes Rabu (29/4) siang, menyatakan siap menuju kursi kepemimpinan nasional pelajar NU. “IPPNU kan sebagai organisasi kader, mengapa takut berani tampil menjadi pemimpin?” ujar Umi Nuamah yang juga PW IPPNU Jateng.
Meskipun Umi disibukan dengan berbagai tugas kepanitiaan kongres mengingat tempatnya di Brebes, Jawa Tengah. “Di era teknologi digital, kita tidak usah bertatapan langsung. Cukup melalui telephon seluler misalnya,” ujarnya.
Umi mengaku telah mendapatkan dukungan dari seluruh Cabang di Jawa Tengah termasuk sebagian Jawa Timur dan Indonesia bagian timur. “Mohon doa restu aja,” tuturnya mantap.
Sementara Masyitoh dari Sumatera Utara kepada NU Online di Pemalang Jateng Selasa (28/4) juga menyatakan siap maju sebagai kandidat Ketua IPPNU. Dirinya akan ikut dalam percaturan pemilihan Ketua IPPNU karena bertekad akan merevitalisasi IPPNU ke arah global.
Menurut Masyitoh, IPPNU kelihatannya besar tapi sesungguhnya kropos. Untuk itu perlu ditata ulang. “Kita terkenal sebagai organisasi besar, tapi tidak mampu menunjukan jumlah anggota yang riil melalui data base,” kritiknya.
Atas tanggung jawab itu, dirinya akan maju menjadi ketua dan bertekad membenahi IPPNU baik secara intern maupun ekstern organisasi.
“Kita harus kuatkan lembaga penelitian dan pengembangan IPPNU. Sehingga mampu menerapkan strategi dalam belajar, berjuang menuju takwa,” tekadnya.
Makanya, bila terpilih nanti, Masyitoh menawarkan program unggulan Revitalisasi IPPNU. “Kita harus tetap berprinsip bahwa tiada laut sedalam iman, tiada langit setinggi cita. Namun tekad itu dalam perwujudannya telah melenceng maka perlu di revitalisasi,” tandasnya. (was)