Garut, NU Online
Konferensi Cabang VII Nahdlatul Ulama Kabupaten Garut tinggal menghitung hari. Direncanakan, 17 Oktober 2009 merupakan hari pembukaan konferensi yang akan dilaksanakan selama tiga hari di pondok pesantren An Nur Cilawu, sekitar 7 km dari pusat kota Garut.
Menjelang pelaksanaan konferensi kali ini, pengurus cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Garut melakukan kunjungan atau roadshow ke daerah-daerah. Hal ini dilakukan sebagai upaya sosialisasi bagi pengurus Majelis Wakil Cabang dan Ranting se-Kabupaten Garut.<>
Selain sosialisasi, kegiatan rosadshow yang digawangi langsung oleh rais syuriah dan ketua tanfidziah bersama jajarannya ini dimafaatkan untuk menjaring aspirasi dari daerah tentang pengembangan NU ke depan, yang hasilnya dirumuskan menjadi program kerja. Pelaksanaan roadshow itu sendiri telah dimulai sejak 28 September lalu.
Menurut ketua panitia konferensi, KH Bunyamin yang dihubungi melalui telepon selularnya, kegiatan kunjungan daerah ini dilakukan di enam titik. “Dari 42 MWC yang ada di Kabupten Garut, kita mengambil enam titik. Artinya, pengurus MWC dari beberapa daerah dikumpulkan di satu tempat yang relatif dekat jangkauannya dari MWC-MWC yang berkumpul” jelas Kiai Bunyamin.
Ditambahkan KH. Bunyamin, bahwa dalam setiap kegiatan roadshow juga dihadiri oleh pengurus Ranting. Sehingga informasi tentang konferensi ini bisa disampaikan dan diterima secara langsung oleh pengurus MWC maupun Ranting.
Selain itu, kegiatan ini juga bisa dimanfaatkan oleh pengurus MWC maupun Ranting yang telah habis masa berlaku SK untuk mengajukan SK baru dengan kepengurusan yang baru sesuai dengan hasil musyawarah di tingkatan masing-masing. Sehingga ketika konferensi berlangsung, semuanya bisa mengikuti sebagai peserta penuh.
Disinggung mengenai kemungkinan kegiatan roadshow ini dimanfaatkan sebagai ajang sosialisasi atau kampanye calon tertentu, KH Bunyamin menegaskan bahwa hal itu tidak akan terjadi. Karena kegiatan roadshow ini, selain diikuti oleh para pengurus dari mulai tingkat Kabupaten sampai Ranting, juga dihadiri oleh para kiai maupun masyarakat umum warga NU yang ingin mendengarkan pencerahan ataupun informasi dari pengurus cabang.
“Orang-orang yang hadir dalam setiap kegiatan roadshow ini bersifat heterogen, baik dari peikiran maupun keinginannya. Sehingga tidak akan ada kesempatan untuk mengarahkan pada keinginan tertentu” tegas KH. Bunyamin. (hlf)
Konferensi Cabang VII Nahdlatul Ulama Kabupaten Garut tinggal menghitung hari. Direncanakan, 17 Oktober 2009 merupakan hari pembukaan konferensi yang akan dilaksanakan selama tiga hari di pondok pesantren An Nur Cilawu, sekitar 7 km dari pusat kota Garut.
Menjelang pelaksanaan konferensi kali ini, pengurus cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Garut melakukan kunjungan atau roadshow ke daerah-daerah. Hal ini dilakukan sebagai upaya sosialisasi bagi pengurus Majelis Wakil Cabang dan Ranting se-Kabupaten Garut.<>
Selain sosialisasi, kegiatan rosadshow yang digawangi langsung oleh rais syuriah dan ketua tanfidziah bersama jajarannya ini dimafaatkan untuk menjaring aspirasi dari daerah tentang pengembangan NU ke depan, yang hasilnya dirumuskan menjadi program kerja. Pelaksanaan roadshow itu sendiri telah dimulai sejak 28 September lalu.
Menurut ketua panitia konferensi, KH Bunyamin yang dihubungi melalui telepon selularnya, kegiatan kunjungan daerah ini dilakukan di enam titik. “Dari 42 MWC yang ada di Kabupten Garut, kita mengambil enam titik. Artinya, pengurus MWC dari beberapa daerah dikumpulkan di satu tempat yang relatif dekat jangkauannya dari MWC-MWC yang berkumpul” jelas Kiai Bunyamin.
Ditambahkan KH. Bunyamin, bahwa dalam setiap kegiatan roadshow juga dihadiri oleh pengurus Ranting. Sehingga informasi tentang konferensi ini bisa disampaikan dan diterima secara langsung oleh pengurus MWC maupun Ranting.
Selain itu, kegiatan ini juga bisa dimanfaatkan oleh pengurus MWC maupun Ranting yang telah habis masa berlaku SK untuk mengajukan SK baru dengan kepengurusan yang baru sesuai dengan hasil musyawarah di tingkatan masing-masing. Sehingga ketika konferensi berlangsung, semuanya bisa mengikuti sebagai peserta penuh.
Disinggung mengenai kemungkinan kegiatan roadshow ini dimanfaatkan sebagai ajang sosialisasi atau kampanye calon tertentu, KH Bunyamin menegaskan bahwa hal itu tidak akan terjadi. Karena kegiatan roadshow ini, selain diikuti oleh para pengurus dari mulai tingkat Kabupaten sampai Ranting, juga dihadiri oleh para kiai maupun masyarakat umum warga NU yang ingin mendengarkan pencerahan ataupun informasi dari pengurus cabang.
“Orang-orang yang hadir dalam setiap kegiatan roadshow ini bersifat heterogen, baik dari peikiran maupun keinginannya. Sehingga tidak akan ada kesempatan untuk mengarahkan pada keinginan tertentu” tegas KH. Bunyamin. (hlf)
