Warta

Jangan Jadikan Konferensi Sebagai Program Unggulan

Ahad, 27 Juli 2008 | 06:18 WIB

Brebes, NU Online
Ketua PWNU Jateng H Moh Adnan menghimbau kepada jajaran PCNU hingga ranting di Brebes agar meningkatkan aktivitas kegiatan organsasi. Sebab esensi dari kepemimpinan yang kuat terbukti dengan adanya aktivitas yang membawa barokah.

“Esensi jiwa leadership, terbukti dengan aktivitas yang membawa barokah,” ungkap Adnan saat membuka Konfercab NU Brebes Sabtu malam (26/7) di pondok pesantren modern Al Falah Sofwaniyah Desa Jatirokeh Kec. Songgom Brebes.<>

Adnan berharap, pemimpin NU juga memiliki jiwa sensitif kepada keinginan anggota, bukan keinginan pribadi pemimpin itu. Di samping itu juga harus memiliki responsibility yang tinggi terhadap semua elemen NU.

Adnan menekankan kepada jajaran NU Brebes agar meningkatkan program pendidikan, pengembangan ekonomi dan dakwah islamiyah yang aswaja. “Jangan sampai, konferensi dijadikan program unggulan. Sementara program lainnya tidak ada,” ungkapnya disambut tertawa hadirin.

Adnan sangat bangga manakala momentum konferensi dijadikan ladang penanaman solidaritas antar PC hingga ranting bahkan sampai ke nahdliyin per individu. Pasalnya, gejala menurunnya sikap ta'awun (tolong menolong) dan itihad mulai meluntur. “Semangat ukhuwah nahdliyah, Islamiyah, wathoniyah, basyariyah dan insaniyah, kini mulai luntur,” ucap Adnan yang selanjutnya memukul Bedug sebagai tanda Konfercab di buka.

Senada dengan Adnan, Wakil Bupati Brebes H Agung Widiyantoro saat memberi sambutan juga menghimbau agar perhelatan konfercab mampu menguatkan peran NU di masyarakat bukannya sabagai pemecah belah. Sehingga jatidiri NU bisa terbukti. “Tunjukan jatidiri NU kokoh, meski warga NU ada di dalam kendaraan politik yang berbeda-beda,” ujarnya.

Lewat konfercab, Wabup juga berharap agar terjapai sistem manajemen yang tangguh, sehat, profesional. Untuk mewujudkannya, diera sekarang diperlukan transparansi, akuntabilitas yang dilandasi akhlakul karimah. “Dengan baju seragam NU, segala pikiran, perilaku kita seragamkan untuk kebesaran NU,” ajaknya..

Pun demikian dengan Athoillah, berharap agar konfercab NU bisa dijadikan sarana silaturokhmi antara pengurus dan anggota NU se Brebes. Dan yang lebih utama, mampu memberi dampak positif. “Jangan sampai Konfercab ini malah jadi ajang perseteruan atau perselisihan. Pasalnya bisa merugikan NU secara institusional maupun individu,” ungkap Atho mengingatkan.

Dia mencontohkan, perselisihan PKB Gus Dur dan Muhaimin. “Bahkan Gus Dur kini tidak lagi membaca asmaul husna sampai 99 tapi cuma 98 karena Ya...Muhaimin-nya ditinggal,” seloroh Athoillah disambut tertawa hadirin.

Konfercab diikuti 309 utusan ranting dari 346 ranting yang ada, dan 16 ranting dari 17 ranting ada. “37 Ranting dan 1 MWC tidak memiliki hak suara dan hanya sebagai peninjau akibat belum memiliki SK Kepengurusan yang definitif,” ungkap Ketua Panitia H. Asmuni. (was)


Terkait