Warta

Iwan Fals: Pendidikan Pesantren Lebih Menjamin

Selasa, 24 Mei 2011 | 10:57 WIB

Brebes, NU Online
Masyarakat diminta tidak perlu khawatir dengan memasukan anak-anaknya memasukan pendidikan di pesantren. Pasalnya, ada jaminan dari Allah SWT untuk memberikan kelayakan hidup. Dan yang lebih utama, para santri memiliki kemampuan menghadapi kehidupan secara realistik dan tidak memaksakan diri.

“Itulah mengapa saya melakukan perjalanan ke 99 pesantren,” kata Iwan Fals saat dialog budaya extrareligi lwan Fals dan Ki Ageng Ganjur di Pesantren Azziyadah Desa Karangmalang Ketanggungan Brebes Selasa (24/5).<>

Ada kedamaian yang menyelinap ketika hidup di pesantren. Termasuk kemampuan memasak, mencuci pakaian sendiri, mendoakan orang lain hingga menimba ilmu tanpa merasa kecapaian. Kehidupan berkesenian juga terus menerus dilakukan para santri. Terbukti, disela-sela mengaji, para santri sering bersenandung dengan menabuh rebana.

“Syair-syair Maulid Diba dan al Barzanji menjadi sajian mengisi hari-hari santri, Saya yakin akan lahir pemusik-pemusik handal dari pesantren.” tuturnya.

Iwan memandang, ada keistimewaan yang dimiliki oleh pesantren karena gurunya mendoakan murid-muridnya. Tidak ada lembaga lain selain pesantren yang gurunya mendoakan murid-muridnya. “Berbanggalah memasukan anak-anak kita ke pesantren, jangan memasukan anak kita ke pesantren karena kepepet,” tuturnya.

Sementara Sastro Al Ngatawi menghimbau masyarakat tidak perlu ikut-ikutan melakukan hal anarkis. Kalau semua orang sudah berani ngritik, saatnya kita berani diam. Berani menebar kedamaian. “Bang Iwan sudah menggerakan yang keras-keras sejak dulu, tapi sekarang dengan hal-hal yang lembut lewat pesantren,” terang Sastro.

Setelah dialog, Iwan melakukan penanaman pohon. Iwan menanam pohon sukun yang menandakan kedamaian. Sementara, para pengunjung diajak mengangkut sampah sampah.

Selanjutnya, Iwan Fals bersama Ki Agung Ganjur beserta para ulama setempat melakukan tahlil dipemakaman Kiai Jazuli 

Redaktur: Mukafi Niam
Kontributor: Wasdiun


Terkait