Warta

Istri Gubernur Jabar Minta Maaf atas Pelecehan pada Gus Dur

Sabtu, 21 Maret 2009 | 02:39 WIB

Bandung, NU Online
Istri Gubernur Jawa Barat, Hj Netty Prastyani Heryawan meminta maaf bila kata-kata yang disampaikannya pada Lokakarya tentang imunisasi di Sumedang, Selasa (10/3) lalu menyinggung masyarakat, khususnya yang terhimpun dalam Barisan Masyarakat Pendukung Gus Dur (Bamper).

Istri orang nomor satu di Jawa Barat itu, Jumat (20/3), didemo massa pendukung Abdurrahman Wahid, yang akrab disapa Gus Dur, karena menganggapnya melakukan pelecehan terhadap Gus Dur dengan menyebutkan kata `Gusdur Mundur`.<>

"Dengan kerendahan hati saya minta maaf jika memang kata-kata itu menyinggung perasaan warga masyarakat umum, khususnya massa yang terhimpun dalam Bamper," kata Hj Netty melalui Kepala Bagian Humas Pemprov Jabar, H Danny Herdiana di Bandung, Jumat.

Massa Bamper terdiri atas Gatara Indonesia, Garda Bangsa, PW IPNU, IPS Pagar Nusa, PMII, Fatayat dan Muslimat NU.

Sebagai mantan Presiden dan tokoh masyarakat, kata Danny, Gus Dur adalah tokoh yang sangat dihormati dan disegani, sehingga tidak ada niat sedikitpun dari Ny Netty untuk menghina Gus Dur seperti dituduhkan oleh Bamper.

Danny menjelaskan, acara lokakarya yang digelar Millenium Challenge Coorporation Indonesia di Jatinangor Kabupaten Sumedang merupakan ajang lokakarya keberlanjutan program imunisasi di Jabar, diantaranya pentingnya imunisasi.

"Dalam acara itu tidak ada sedikitpun untuk melecehkan beliau (Gus Dur)," katanya.

Adapun kata-kata yang terucap "Gus Dur Mundur" adalah cerita pengalaman pribadi Ny Netty dimana anak ke empatnya, Halim mengalami keterlambatan bicara pada saat bayi, dan baru bisa bicara dua tahun setelah imunisasi.

"Pada saat itu meluncur kata-kata itu, yang merupakan kalimat pertama yang diucapkan Halim yang secara terbata-bata meniru ucapan khalayak ramai saat itu pada 2001," kata Danny Herdiana menerangkan. (ant/mad)


Terkait