Jakarta, NU Online
Ketua IPNU Mujtahidur Ridho mengharapkan agar kalangan muda menahan diri terhadap konflik yang terjadi di tubuh NU dan malah larut dalam perbedaan sehingga memperbesar konflik yang ada.
“Sebenarnya perbedaan pendapat sudah biasa terjadi di NU dan semuanya bisa diselesaikan dengan musyawarah. Asal dengan catatan mereka berkeinginan menyelesaikan masalah tersebut dengan mendudukkan kepentingan NU diatas segala-galanya, kalau kepentingan pribadi diatas yang lainnya, tentu saja tidak dapat selesai, justru akan menjadi perpecahan semakin besar,” tandasnya ketika dihubungi NU Online.
<>Tentang solusi penyelesaian konflik tersebut, Edo, panggilan akrabnya, menyerahkannya pada kebijakan Rais Aam KH Sahal Mahfudz dan Ketua umum KH Hasyim Muzadi. “Saya kira mereka memiliki beberapa alternatif untuk menyelesaikan hal tersebut,” tandasnya.
Jika benar-benar terjadi perpecahan IPNU akan tetap berada di bawah NU karena badan otonom merupakan perangkat NU. “Kita menghormati dan mendukung keputusan muktamar sebagai forum musyawarah tertinggi NU,”tambahnya.
Menjawab kemungkinan adanya IPNU tandiangan sebagai konsekuensi NU tandingan, ia tidak setuju. “Mungkin ada organisasi lain yang bidang garapannya sama seperti IPNU,” imbuhnya.(mkf)