Warta

IPNU Desak Pembersihan Narkoba dari Sekolah

Senin, 27 Juni 2005 | 11:13 WIB

Jakarta, NU Online
Ikatan Pelajar NU dalam peringatan hari Anti Madat Sedunai yang jatuh pada 26 Juni mendesak agar dilakukan prioritas pembersihan penyalahgunaan narkoba dari lingkungan sekolah dan dunia akademis untuk menyelamatkan generasi dan masa depan bangsa dari bahaya narkoba.

“Keberadaan Bandar dan pengedar narkoba jelas tidak bisa dibiarkan. Mereka merupakan fihak yang mengorbankan anak bangsa untuk kepentingan perut mereka sendiri. Narkoba jelas merusak bangsa, kini dan masa depan. Apalagi yang menjadi sasaran termasuk mahasiswa dan pelajar,” tandas Ketua Umum IPNU Mujtahidur Ridho di PBNU (27/6).

<>

Dikatakanya bahwa upaya untuk memerangi bahaya ini tidak bisa diserahkan pada satu fihak saja, tetapi harus melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk LSM, ormas, organisasi kepemudaan, dan tentu saja termasuk aparat pemerintah.

“IPNU bisa mengambil bagian dengan penyadaran dan internalisasi nilai-nilai yang menjauhkan masyarakat dari perilaku penyalahgunaan narkoba sementara aparat penegark hukum harus melakukan upaya tegas terhadap pengguna dan pengedar narkoba,“ imbuhnya.

Prinsipnya, semakin banyak orang yang terlibat, maka semakin besar energi yang bisa dikerahkan untuk memerangi narkoba dan akan semakin banyak generasi muda yang akan terselamatkan. Tiap individu masyarakat, terutama generasi mudanya mempunyai kesadaran untuk minimal tidak menyalahgunakan narkoba, apalagi mau secara aktif ikut menanggulanginya, maka pemberantasan narkoba akan lebih optimal.

Menurut Laporan World Health Organization (WHO), kasus seputar narkoba menyerupai gunung es. Dikatakan bila ditermukan satu kasus penyalahgunaan narkoba, maka sesungguhnya di tempat itu terdapat minimal 10 kasus. Artinya fenomena penyalahgunaan narkoba sebenarnya melebihi apa yang tampak dan lebih mengerikan dibandingkan dengan yang dipublikasikan.

Tindakan yang bersifat represif juga dipandang perlu sebagai tindakan tegas terhadap Bandar dan pengedar narkoba. Karena itu IPNU mendukung adanya hukuman mati tanpa pandang bulu, baik WNI atau WNA.

Tentu saja upaya preventif sangat diperlukan untuk menyelamatkan generai muda. Untuk itu perlu dilakukan upaya untuk membentengi diri para pelajar dan santri dan remaja dari penyakit laknat ini

Hari Minggu (26/6) kemarin, IPNU bersama dengan elemen masyarakat lain, termasuk para artis melakukan peringatan Hari Anti Madat Sedunia bertempat di Bundaran HI. Tepat Jam 12 siang mereka saling berpegangan tangan selama sepuluh menit mengitari kolam air mancur tersebut sebagai wujud solidaritas Anti Narkoba. Selain itu dibagikan brosur kepada pengendara untuk mengingatkan mereka akan bahaya narkoba.(mkf)


Terkait