Jakarta, NU Online
Program Beasiswa Pantas (Pelajar Binaan Berprestasi) yang digalang oleh Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) telah mampu memberi bantuan kepada 660 siswa di 22 kabupaten di seluruh Indonesia dengan total nilai 164 juta rupiah.
Ubaidillah, ketua program ini menjelaskan beasiswa ini sudah dikirimkan ke masing-masing anak melalui sekolahnya via wesel pos pada September 2008 lalu, beberapa saat setelah memasuki tahun ajaran baru.<>
Dari 660 siswa tersebut, 332 orang merupakan pelajar SMP dan tsanawiyah yang masing-masing menerima 200 ribu rupiah per semester. Untuk tingkat SMA dan Aliyah, penerima beasiswa berjumlah 328 orang dengan nilai per anak 300 ribu per semester.
“Dari pesan yang kami terima mereka sangat berterima kasih mendapatkan beasiswa dari IPNU serta berharap ini dapat tarus berlanjut di masa yang akan datang,” katanya ssaat ditemui NU Online di kantor IPNU, Selasa (20/8).
Ia menjelaskan, mereka yang berhak menerima adalah para siswa berprestasi di sekolahnya serta mendapatkan rekomendasi dari cabang IPNU setempat. “Meskipun beasiswa ini dikelola IPNU, tetapi pelajar yang aktif di Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPNU) juga berhak mendapatkannya,” terangnya.
Sebagian besar siswa yang menerima juga belajar di sekolah yang berada di bawah naungan Maarif NU.
Ditanya alasan pengiriman menggunakan wesel pos, bukan melalui rekening karena sebagian sekolah di luar Jawa, masih sulit untuk mengakses ke bank dan fihak PT Pos memberikan laporan apakah beasiswa ini diterima atau tidak.
“Kita berharap pengiriman wesel melalui sekolah untuk menunjukkan keberadaan IPNU dan diharapkan sekolah dapat menerima dan mendukung kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh IPNU,” tandasnya.
Sebagai bentuk transparansi, IPNU juga memberikan laporan keuangan kepada para donator yang telah menyumbangkan dananya. “Ada donator yang minta dananya diarahkan ke daerah tertentu, ya kita penuhi dan kita laporkan,” ujarnya.
Beasiswa selanjutnya akan dibagikan pada semester depan dan diharapkan bisa menjadi program yang berkelanjutan. Ditargetkan, terdapat 5000 siswa yang bisa dibantu pendidikannya.
Untuk mendukung program ini, IPNU rajin mencari donator yang mau menyumbang, bisa dalam bentuk sejumlah rupiah atau mendanai sejumlah siswa. Badan Usaha Milik Negera (BUMN) dan perusahaan swasta yang memiliki anggaran Corporate Social Responsibility (CSR) juga menjadi sasaran penggalian dana. (mkf)
Program Beasiswa Pantas (Pelajar Binaan Berprestasi) yang digalang oleh Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) telah mampu memberi bantuan kepada 660 siswa di 22 kabupaten di seluruh Indonesia dengan total nilai 164 juta rupiah.
Ubaidillah, ketua program ini menjelaskan beasiswa ini sudah dikirimkan ke masing-masing anak melalui sekolahnya via wesel pos pada September 2008 lalu, beberapa saat setelah memasuki tahun ajaran baru.<>
Dari 660 siswa tersebut, 332 orang merupakan pelajar SMP dan tsanawiyah yang masing-masing menerima 200 ribu rupiah per semester. Untuk tingkat SMA dan Aliyah, penerima beasiswa berjumlah 328 orang dengan nilai per anak 300 ribu per semester.
“Dari pesan yang kami terima mereka sangat berterima kasih mendapatkan beasiswa dari IPNU serta berharap ini dapat tarus berlanjut di masa yang akan datang,” katanya ssaat ditemui NU Online di kantor IPNU, Selasa (20/8).
Ia menjelaskan, mereka yang berhak menerima adalah para siswa berprestasi di sekolahnya serta mendapatkan rekomendasi dari cabang IPNU setempat. “Meskipun beasiswa ini dikelola IPNU, tetapi pelajar yang aktif di Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPNU) juga berhak mendapatkannya,” terangnya.
Sebagian besar siswa yang menerima juga belajar di sekolah yang berada di bawah naungan Maarif NU.
Ditanya alasan pengiriman menggunakan wesel pos, bukan melalui rekening karena sebagian sekolah di luar Jawa, masih sulit untuk mengakses ke bank dan fihak PT Pos memberikan laporan apakah beasiswa ini diterima atau tidak.
“Kita berharap pengiriman wesel melalui sekolah untuk menunjukkan keberadaan IPNU dan diharapkan sekolah dapat menerima dan mendukung kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh IPNU,” tandasnya.
Sebagai bentuk transparansi, IPNU juga memberikan laporan keuangan kepada para donator yang telah menyumbangkan dananya. “Ada donator yang minta dananya diarahkan ke daerah tertentu, ya kita penuhi dan kita laporkan,” ujarnya.
Beasiswa selanjutnya akan dibagikan pada semester depan dan diharapkan bisa menjadi program yang berkelanjutan. Ditargetkan, terdapat 5000 siswa yang bisa dibantu pendidikannya.
Untuk mendukung program ini, IPNU rajin mencari donator yang mau menyumbang, bisa dalam bentuk sejumlah rupiah atau mendanai sejumlah siswa. Badan Usaha Milik Negera (BUMN) dan perusahaan swasta yang memiliki anggaran Corporate Social Responsibility (CSR) juga menjadi sasaran penggalian dana. (mkf)
