Warta

Intelijen Serbia Lindungi Karadzic

Kamis, 24 Juli 2008 | 09:23 WIB

Beograd, NU Online
Dinas intelijen Serbia melindungi tersangka penjahat perang Radovan Karadzic, yang ditangkap setelah 12 tahun buron akibat membunuh ribuan kaum muslim Bosnia, kata laporan media setempat Rabu.

"Dinas rahasia melindunginya. Dinas rahasia sekarang telah menyerahkan dirinya," kata Menteri Dalam Negeri Ivica Dacic seperti dikutip oleh harian Belgrade.<>

Laporan-laporan mengatakan, polisi tidak terlibat dalam penyembunyian Karadzic, yang dicomot dengan satu bus di ibukota Serbia Senin malam, dan dibawa ke pengadilan penjahat perang Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) di Den Haag.

Dacic, ketua Partai Sosialis SPS, menentang penahanan pemimpin Serbia yang paling dicari itu dan hanya menyetujui tindakan tersebut apabila dia secara sukarela menyerahkan dirinya, kata laporan-laporan itu.

Mantan pemimpin Bosnia Serbia, yang dikenai tuduhan melakukan genosida dan kejahatan-kejahatan yang bertentangan dengan kemanusiaan itu, telah bekerja sebagai seorang dukun setelah dia menghilang sejak Juli 1996.

Dia berambut panjang, berjenggot, yang memungkinkan dirinya melakukan perjalanan di seantero negeri tanpa terlacak, dan menghadiri kongres-kongres kesehatan serta seminar-seminar.

Kelompok nasionalis Serbia memprotes penahanannya dan bentrok dengan kepolisian Selasa malam di pusat ibukota Beograd. Tiga pemuda ditahan, namun tak ada yang cedera.

Para pemrotes, yang menyanyikan lagu-lagu patriotik serta mengenakan pakaian bergambar wajah Karadzic, mulai berpencar setelah mendengar pidato sekjen kelompok ultranasionalis Partai Radikal, Aleksander Vuric.

Vuric mengatakan, Partai Radikal akan mengorganisasikan aksi protes yang lebih besar pada beberapa hari mendatang.

Partai Radikal merupakan satu-satunya partai di Serbia yang tidak menyambut baik penahanan Karadzic, yang mereka pertentangkan dalam membunuh orang-orang Serbia.

Pemerintah Serbia dan pemerintah-pemerintah Uni Eropa menyambut penahanan Karadzic sebagai langkah menuju Serbia bergabung dengan Uni Eropa, demikian diwartakan DPA. (ant)


Terkait