Warta

Iklan Freedom Institute dinilai Politis

Selasa, 1 Maret 2005 | 10:56 WIB

 Jakarta, NU Online
Iklan mendukung kenaikan harga BBM yang dimuat diharian kompas (sabtu 26/2/2005) ternyata mengundang respon berbagai pihak. Pasalnya ditengah gencarnya penolakan kenaikan harga BBM yang dilakukan oleh mahasiswa, aktivis LSM dan masyarakat ternyata sekelompok intelektual maupun aktivis LSM yang disponsori oleh freedom institute melakukan langkah kontra produktif  dengan cara kampanye mendukung kenaikan BBM. Kritik atas  iklan tersebut disampaikan Andrianof A Chaniago saat  konferensi pers wartawan di Jakarta pada senin (28/2) .

staf pengajar pascasarjana Fakultas ilmu social dan ilmu politik UI itu mengatakan, iklan itu selain dikhawatirkan berdampak menyesatkan terutama pada proses pembuatan kebijakan menaikkan harga BBM, iklan itu juga dianggap sebagai upaya pemerintah memprakondisikan kebijakan yang pasti akan dikeluarkan itu. “kami khawatir iklan dukungan ini sekedar menjadi iklan politik”, ujarnya tegas.

<>

Hal senada juga disampaikan Masdar F. Mas’udi, yang dihubungi secara terpisah oleh NU Online, Ketua PBNU ini menegaskan iklan itu kurang sesuai dengan fatsoun akademis dan bersifat politis. Karena mereka mendukung dan mensosialisasikan kebijakan politis. Sebaiknya, lanjut direktur P3M ini, para aktivis LSM dan intelektual itu lebih berkonsentrasi mengawal alokasi dana dari pemerintah ke rakyat miskin sebagai pengalihan subsidi BBM tersebut.

“iklan seperti itu secara hukum memang tidak haram, tapi dalam situasi begini saya kira kurang pas”, jelas nya.

Kenaikan BBM yang diikuti dengan kenaikan bahan pokok lainnya memang dilematis karena disatu sisi perekonomian masyarakat belum membaik tapi disisi lain memang bahan mentah minyak sudah naik sejak beberapa waktu lalu sehingga,  Menurutnya, pemerintah harus mendasarkan spirit  keadilan dalam mengambil kebijakan termasuk kenaikan BBM tersebut. adil disini berarti memperhatikan kebutuhan dasar yang menjadi prioritas masyarakat banyak.

“intinya adalah kebijakan yang memberi kemaslahatan  umat”, lanjutnya mengakhiri pembicaraan via telpon.

Sebagaimana yang kita ketahui, iklan dukung mendukung kenaikan harga BBM ini melibatkan 36 aktivis LSM dan intelektual atas sponsor dari Freedom Institute, sebuah LSM di Jakarta yang dikenal dekat dengan Abu Rizal Bakrie.(alf/kcm)


 


Terkait