Warta

Hasyim Muzadi Minta Muktamar Dibersihkan dari Penyusup

Senin, 22 Maret 2010 | 11:07 WIB

Makassar, NU Online
Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi meminta panitia Muktamar ke-32 NU di Makassar ini melakukan seleksi ketat terhadap peserta muktamar yang akan dibuka oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada Selasa (23/3) besok. Menurutnya, tidak menutup kemungkinan muktamar akan disusupi oleh oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Sehingga muktamar ini ricuh dan terjadi konflik.

“Panitia administratif hendaknya melakukan pemeriksaan dan seleksi secara ketat terhadap peserta muktamar NU ini agar tidak ada orang-orang yang berhak masuk ke wilayah muktamar. Misalnya dari segi ID card muktamar itu orangnya harus jelas, utusan dari mana" kata KH Hasyim Muzadi kepada wartawan di Makassar, Senin (22/3).
gt;
Kemungkinan ricuhnya oleh penyusup dalam arena muktamar tersebut menurut Hasyim Muzadi, karena mobilitas transportasi cukup tinggi. Misalnya antara bandara Sultan Hasanudin ke lokasi asrama haji Sudiang, atau ke hotel-hotel. Dengan demikian soal keamanan internal maupun eksternal muktamar ini harus mendapat perhatian serius dari panitia, aparat pemda dan aparat kepolisian Makassar, agar selama 7 hari muktamar ini berlangsung aman, tertib dan sukses untuk bangsa dan Negara.

“Sebab kalau muktamar sendiri ribut, bagaimana kita bisa mempromosikan Islam yang rahmatan lilalamin? Sehingga kedatangan Presiden SBY pun diharapkan tidak ada demo. Jadi, kita harus membedakan kasus-kasus yang terjadi di tingkat lokal dengan tingkat internasional seperti Israel-Palestina, atau masalah teroris,” ujar pengasuh Pesantren Al-Hikam itu.

Namun, panitia muktamar yang diketuai oleh KH Hafidz Utsman menjamin kekhawatiran itu tidak akan terjadi. Menurtnya, pihaknya akan menyeleksi dengan ketat terhadap keanggotaan peserta muktamar. Termasuk terhadap peserta dan tim-tim sukses yang mendukung salah satu kandidat, agar tidak terjadi kericuhan dalam muktamar ini.

Alhamdulillah selama bermuktamar sampai yang ke 32 ini, selalu tertib dan aman damai,” kata Kiai Hafidz Utsman. (nam)


Terkait