Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi mengatakan, di tengah tantangan krisis global ternyata konflik internal masih melanda warga Muslim di beberapa negara. Menurutnya, sebagian kelompok Muslim kurang memahami konsep ukhuwah islamiyah atau persaudaraan Muslim.
Hal ini disampaikannya saat memberikan sambutan pembukaan Konferensi Persaudaraan Muslim Dunia di Jakarta, Sabtu (19/12). Menurut Hasyim, ukhuwah Islamiyah sejatinya sangat diutamakan dalam Islam<>.
“Dalam Al-Qur’an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW telah diajarkan pentingnya persatuan dan solidaritas di antara sesama Muslim,” katanya.
Menurut Sekjen International Conference of Islamic Sholars (ICIS) itu, ada beberapa faktor yang menghalangi ukhuwah islamiyah, terutama kurangnya kesadaran akan pentingnya persatuan di antara berbagai elemen Muslim seluruh dunia.
“Kurangnya kesadaran ilmiah bahwa ajaran Islam secara fundamental memberikan ruang untuk berbeda pendapat sepanjang tidak keluar dari prinsip-prinsip keimanan yang ketentuan syariat yang baku,” kata Hasyim.
Faktor lainnya adalah permusuhan pribadi atau kelompok yang dilegitimasi oleh ajaran yang dikembangkan aliran tertentu.
“Pertentangan perorangan dan kelompok ini sering memperkuat dirinya dengan manhaj yang kemudian menghilangkan toleransi dan ukhuwah di kalangan umat Islam,” katanya di hadapan para ulama dan cendekiawan dari beberapa negara seperti Iran, Mesir, Syiria, Lebanon, Libya, Irak, Palestina, Jordania, Malaysia, Thailand, Philipina, Singapura dan Indonesia.
Faktor lain yang terpenting, kata Hasyim adalah persoalan politik yang dibawa lingkup agama. Beberapa konflik yang melanda umat Islam di beberapa negara harus diakui lahir dari friksi-friksi politik.
“Seringkali ijtihad politik kekuasaan dan kenegaraan tidak berjalan seimbang dengan kebenaran ajaran Islam, sehingga merusak prinsip prinsip dasar keislaman,” katanya. (nam)