Warta

Haji Bangun Kesalehan Individual dan Sosial

Sabtu, 2 Oktober 2010 | 06:23 WIB

Jakarta, NU Online
Sebagai salah satu rukun Islam, haji mendapat perhatian penting umat Islam untuk menjalaninya, meskipun lokasinya sangat jauh dari Arab Saudi, seperti di Indonesia ini. Salah satu nilai haji yang sangat bermanfaat adalah membangun kesadaran individual dan sosial.

Hal ini disampaikan oleh ketua umum PBNU KH Said Aqil Siradj ketika menyampaikan pidato pembukaan pada Konferensi Internasional “Peran Haji dalam Memperkuat Kerjasama dan Persatuan Umat Islam” di Jakarta, 2-3 Oktober. />
Haji pada saat ini perannya sudah tereduksi sekedar sebagai ritual ibadah, padahal pada masa lalu, haji menjadi sarana pertemuan para ulama sedunia untuk saling belajar. Ini terutama terjadi ketika waktu yang dibutuhkan untuk menjalankan ibadah haji sangat lama mengingat sarana transportasi masih tradisional.

“Banyak ulama mukim di Makkah selama musim haji agar bisa bertemu dengan ulama lainnya dari seluruh dunia,” katanya.

Para ulama Indonesia banyak juga yang belajar dan besar setelah menempuh pendidikan di Makkah dan Madinah seperti Nawawi Al Bantani, Mahfudz Termas, Syeikh Yasin Padang, Hasyim’ Asy’ari, Arsyad al Banjari dan lainnya.

Karena menjadi pusat pertemuan umat Islam sedunia setiap tahunnya, banyak pula aktifitas ekonomi yang berjalan serta terjadinya pertukaran budaya.

Acara konferensi ini menghadirkan para pembicara dari beberapa negara, seperti ustadz Syarief, deputi Syeikh al Islam Thailand, Dr Mahmud Syamsuddin, Ilmuwan China, Dr Muhammad Hammoud, Ilmuwan Lebanon, Pangeran Zaini, mufti Brunei Darussalam, Ust, Muhammad Fitriz Bakaram, mufti Singapura, Prof Dr Zulkifli, deputi Menteri Agama Malaysia selain pembicara dari Indonesia dan Iran.

Beberapa tema besar yang dibahas diantaranya adalah Unity of Ummah and Responsibility of All, Hajj and Character Building, dan Hajj Role in Strengthening Cooperation of Islamic World. (mkf)


Terkait