Jepara, NU Online
Meski tidak genap ke semua tempat Walisongo, namun sebanyak 50 guru dan karyawan MA Walisongo Pecangaan Jepara, tetap bersemangat menziarahi makam para wali di Jawa Tengah dan Jawa Timur. kegiatan ini dimaksudkan untuk menjalin komunikasi yang semakin baik di antara para guru dan karyawan MA Walisongo.
Kepala madrasah yang diwakili ketua panitia, Akhmad Mukhlisin mengatakan kegiatan tersebut bertujuan untuk menjalin keakraban antara guru dan karyawan. Selain itu, katanya untuk mendo’akan orang-orang sholih yang terdahulu. Adapun rute ziarah adalah Sultan Hadlirin Jepara, Sunan Kalijaga Demak, Sunan Kudus, Syekh Maulana Assamar Qondi, Sunan Drajat, Sunan Giri, KH Kholil Bangkalan, Sunan Ampel dan Sunan Bonang.
>
“Semoga dengan kegiatan ini selain terjalin komunikasi antara guru dan karyawan juga kita mendoakan leluhur-leluhur kita yang sholih,” katanya kepada NU Online, Jum'at (4/2).
Sementara itu, KH Khumaidillah, salah satu pemimpin doa dan tahlil mengungkapkan dengan wasilah kepada para wali dia berharap agar peserta didik MA Walisongo kelak adalah generasi yang sholih dan sholikhah, sukses menghadapi Ujian Nasional (UN) dan dikaruniai peserta didik baru yang unggul dan berkualitas.
Selain KH Khumaidillah, pemimpin doa dan tahlil yang lain adalah KH Nur Rohmat dan KH Asmuni. (qim)
Meski tidak genap ke semua tempat Walisongo, namun sebanyak 50 guru dan karyawan MA Walisongo Pecangaan Jepara, tetap bersemangat menziarahi makam para wali di Jawa Tengah dan Jawa Timur. kegiatan ini dimaksudkan untuk menjalin komunikasi yang semakin baik di antara para guru dan karyawan MA Walisongo.
Kepala madrasah yang diwakili ketua panitia, Akhmad Mukhlisin mengatakan kegiatan tersebut bertujuan untuk menjalin keakraban antara guru dan karyawan. Selain itu, katanya untuk mendo’akan orang-orang sholih yang terdahulu. Adapun rute ziarah adalah Sultan Hadlirin Jepara, Sunan Kalijaga Demak, Sunan Kudus, Syekh Maulana Assamar Qondi, Sunan Drajat, Sunan Giri, KH Kholil Bangkalan, Sunan Ampel dan Sunan Bonang.
>
“Semoga dengan kegiatan ini selain terjalin komunikasi antara guru dan karyawan juga kita mendoakan leluhur-leluhur kita yang sholih,” katanya kepada NU Online, Jum'at (4/2).
Sementara itu, KH Khumaidillah, salah satu pemimpin doa dan tahlil mengungkapkan dengan wasilah kepada para wali dia berharap agar peserta didik MA Walisongo kelak adalah generasi yang sholih dan sholikhah, sukses menghadapi Ujian Nasional (UN) dan dikaruniai peserta didik baru yang unggul dan berkualitas.
Selain KH Khumaidillah, pemimpin doa dan tahlil yang lain adalah KH Nur Rohmat dan KH Asmuni. (qim)
