Warta

Generasi Muda Nilai NU di Papua Stagnan

Rabu, 9 September 2009 | 07:01 WIB

Makassar, NU Online
Sejumlah eleman muda NU yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Provinsi Papua dan Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) di Papua menyampaikan kritik terhadap perkembangan NU di wilayah Papua.

Pengurus Wilayah NU (PWNU) Papua dinilai stagnan dan tidak melakukan perubahan apa-apa menuju organisasi NU yang mandiri, tangguh dan professional. Pelaksanaan program kerja NU Papua juga dinilai kurang membanggakan. Selain itu tidak ada komunikasi yang baik antara warga Nahdliyin yang tua dan kalangan mudanya.<>

Demikian disampaikan Sekretaris Majelis Pembina PMII Provinsi Papua, Baharudin Farawowan, yang didampingi ketua Lakpesdam NU Provinsi Papua, M. Rifai Darus yang juga ketua DPD KNPI Papua, serta Ketua Ikatan Alumni (IKA) PMII Papua, Kumar SAg saat ditemui di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar sesaat ingin menuju Papua, Selasa (8/9).

"Kami sebagai kaum muda pembaharu ingin membangun kembali NU, sebagai organisasi yang besar serta pemikir yang bisa memberikan ide serta masukan bagi kemajuan daerah Papua agar tidak tertinggal dengan provinsi lainnya," katanya.

Bahar Farawowan mengatakan, sebagai kaum muda NU yang merasa punya tanggung jawab moral atas kemajuan dan perkembangan organisasi.

”Perlu adanya reorganisasi dan pengkaderan baru di NU Papua agar tongkat estafet dapat berjalan dengan baik dan tidak tinggal ditempat,” imbuh mantan Ketua Koorcab PMII Papua ini.

"Kita melihat kepengurusan yang sekarang sudah tidak relevan dengan kondisi perkembangan Papua saat ini, tali silaturahmi dengan kaum muda juga semakin `renggang`," ujarnya.

Hal senada dikemukakan ketua Lakpesdam NU Papua, M. Rifai Darus. Ia mengatakan NU Papua harusnya bisa mewakili kelompok muda NU yang jumlahnya lumayan banyak, sehingga kegiatan-kegiatan yang menyangkut teknis pengembangan NU itu sendiri dapat terlaksana dengan baik dan maksimal.

"Saya berpikir peran nyata NU di Papua, masih jauh bahkan hampir tidak pernah didengar, sehingga perlu ada gabungan pemikiran dengan kaum muda agar terjadi pengelaborasian yang baik," kata Rifai.

"Kami menyampaikan hal ini sebab menurut kami inilah tempat komunikasi bagi kami, dengan harapan NU Online bisa menyampaikan kepada PBNU tentang apa yang saat ini terjadi di NU Papua,” tambahnya.

Generasi muda NU meminta Musyawarah Wilayah NU Provinsi Papua harus segera dilakukan untuk membahas program dan konsep kerja NU Papua di masa yang akan datang. Terlebih lagi NU Papua juga akan mengikuti Muktamar NU ke-32 yang akan dilaksanakan di Makassar.

Ketua Ikatan Alumni PMII Papua, Kumar, mengatakan, NU Papua saat ini perlu segera melakukan perubahan dalam organisasi, dan kaum muda lebih cenderung melakukan perubahan yang penuh tanggungjawab, sehingga desakan untuk Muswil perlu direalisasikan segera. ”Tentunya dengan asas kebersamaan menuju organisasi NU yang tangguh dan professional,” tutupnya. (saz)


Terkait