Serikat Buruh Muslimin Indonesia (Sarbumusi), salah satu badan otonom di bawah naungan Nahdlatul Ulama (NU) menggelar kongres akbar yang keempat pada 1-3 Agustus 2010 di kawasan puncak bogor.
Kongres ini merupakan upaya untuk membangkitkan kembali Sarbumusi yang pernah mengalami kejayaan pada masa orde lama, tetapi terpaksa berfusi dalam SPSI akibat kebijakan pemerintah orde baru.<>
Sebanyak 35 DPW dan 36 DPC mengikuti acara ini. Sebagian besar kepengurusan Sarbumusi masih terkonsentreasi di pulau Jawa.
Menakertrans Muhaimin Iskandar yang membuka acara ini berpesan agar Sarbumusi menjadi organisasi buruh yang semakin profesional dan mampu menjalin hubungan yang baik dengan pengusaha.
"Dalam pembangunan, posisi buruh sangat signifikan, buruh tak dapat dipisahkan dalam keberhasilan pembangunan nasional," katanya.
Sarbumusi memiliki peran penting salam pengorganisasian dan peningkatan ketrampilan bagi para anggotanya sehingga diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan buruh dan keluarganya.
Pada kesempatan tersebut Muhaimin juga menandatangani prasasti peletakan batu pertama balai diklat Sarbumusi
"Menghidupkan kembali memang susah, tetapi kita jangan sampai melupakan sejarah, apalagi dikubur oleh sejarah," katanya ketika membuka kongres, Ahad siang.
Sarbumusi, katanya menjadi harapan jutaan warga NU yang kini masuk dalam sektor industri untuk memberi perlindungan dan peningkatan ketrampilan dan kapasitas mereka.
Indonesia saat ini menghadapi persoalan ketenagakerjaan yang serius, antara lain menyangkut adanya gap antara lulusan pendidikan formal dengan kebutuhan tenaga kerja. Disini serikat buruh dan BLK dapat menjadi jembatan dengan upaya peningkatan ketrampilan.
"Banyak aktivis NU yang bergerak dalam perburuhan, seperti anak-anak PMII, mereka bisa dilibatkan dalam Sarbumusi," katanya.
NU, katanya, harus terus merawat warganya yang melakukan urbanisasi ke daerah-daerah perkotaan. "Jangan sampai mereka tak diurusi," tandasnya.
Sebagai gambaran, dari 33 provinsi se-Indonesia, baru terdapat 15 DPW sedangkan jumlah DPC baru mencapai 36 di kabupaten dan kota. Pengurus baru memiliki tugas berat untuk mengembalikan kejayaan ini.
"Posisi buruh tak terpisahkan dalam roda perekonomian, mereka memiliki andil besar dalam pertumbuhan ekonomi," tandasnya.
Karena itu perlu ditumbuhkan hubungan kerja yang kondusif, harmonis, produktif, sinergis dan berkeadilan.
Ketua PBNU H Arvin Hakim Toha juga berharap agar cabang-cabang NU yang berada di daerah kawasan industri menghidupkan Sarbumusi di daerahnya. (mkf)