Warta

Flexi Aswaja untuk Ngaji dan Silaturahmi

Sabtu, 30 Juli 2011 | 01:12 WIB

Semarang, NU Online
Handphone dengan konten Islam Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) yang dibundling dengan Telkom Flexi, kemarin diluncurkan di loby kantor PT Telkom Jl Pahlawan nomor 10 Semarang.

HP yang disebut sebagai alat untuk Ngaji dan Silaturahmi dan akan menarget warga Nahdlatul Ulama ini dilaunching oleh General Manager Commerce Telkom Flexi Jateng DIY Hafif Rahmat Isna bersama Ketua PWNU Jateng Muhammad Adnan dan Project Director PT Rajawali Fitriana Arumi.
<>
Hadir dalam acara tersebut, Wakil Ketua PWNU Jateng Abu Hafsin Umar dan Agus Sofyan Hadi, Sekretaris PWNU Jateng Arja Imroni, sejumlah pimpinan lembaga, lajnah dan badan otonom NU, serta ketua PCNU Semarang H Anasom dan jajarannya. Datang pula praktisi media berbasis NU dan sejumlah tamu undangan.

GM Commerce Telkom Flexi Jateng DIY Hafif R Isna mengatakan, pihaknya selalu mengisi bulan Ramadhan dengan meluncurkan produk dan konten bernuansa Islami guna menambah gairah beribadah dan belajar agama, serta kemudahan bersilaturahmi.

“Seperti biasa, menjelang Ramadhan kami keluarkan produk bernuansa Islami. Flexi Aswaja ini untuk Ngaji dan Silaturahmi,” terangnya dengan dandanan berpeci.

Pengguna Flexi Aswaja, kata dia, dapat gratis telepon dan SMS dengan sesamanya dan mendapat keuntungan lainnya. Melihat warga NU yang sangat banyak di Indonesia, imbuhnya, PT Rajawali Indonesia sebagai pengembang bisnis berparner dengan PBNU dalam menjual dan mendistribusikan produk Flexi Aswaja di seluruh komunitas NU.

“HP ini didistribusikan oleh PT Rajawali. Untuk Jateng dan DIY kami sediakan 100 ribu unit,” ujarnya.

Ketua PWNU Jateng M Adnan dalam sambutannya menyampaikan apresiasi tinggi kepada PT Telkom dan PT Rajawali. Ia berharap HP tersebut membawa manfaat besar bagi warga Nahdliyin dan umat Islam pada umumnya.

Flexi Aswaja yang berisi kitab-kitab dan ahkamul fuqoha serta konten lainnya, kata Adnan, bisa menjadi alat belajar siapapun tentang Islam yang berciri rahmatan lil alamin. Yaitu penuh kedamaian dan toleransi, seimbang dan harmoni sebagaimana ciri khas Ahlussunnah wal Jamaah. 

Namun ia berpesan, menu-menu yang ada di dalamnya harus digunakan sesuai syariah. Menyampaikan pesan dari Syuriyah NU, lanjutnya, bagi muslim yang membuka konten Al-Qur'an  mengaji, wajib wudhu. Tetapi jika sekedar ingin mengecek sebuah ayat, tak wajib bersuci dahulu.

“Jika mau mengaji Al-Qur'an, pesan Syuriyah NU, harus wudhu dulu. Tambahan dari saya, jika memanfaatkan menu khutbah Jum’at untuk khotbah di masjid  baterenya harus cukup. Jangan sampai Anda khotbah dengan membaca isi HP, belum selesai baterenya habis,” ujarnya disambut tawa hadirin.

Redaktur    : Mukafi Niam
Kontributor: Muhammad Ichwan


Terkait