Warta

Fatayat tak Setuju Kontes Kecantikan yang Tonjolkan Kriteria Fisik

Jumat, 20 Mei 2005 | 01:17 WIB

Jakarta, NU Online
Berbagai kontes kecantikan yang belakangan ini marak dan keikutsertaan pemenang putri Indonesia Artika Sari Devi dalam lomba miss universe tahun ini yang dilaksanakan di Bangkok Thailand yang mewajibkan membuka aurat tak disetujui Fatayat NU.

Ketua Umum Fatayat Maria Ulfa Anshori berpendapat bahwa dalam hal ini perlu dilihat dari sisi manfaat dan mudharatnya. Kalau dilihat dari sisi proses seleksi yang harus menggunakan pakaian renang dan termasuk pengukuran-pengukuran fisik dianggapnya tak sesuai dan seharusnya yang dinilai adalah kecakapannya, perilakunya, atau kecerdasannya.

<>

“Yang namanya ukuran cantik kan sangat subyektif, orang bisa terdiskriminasi, dan ukurannya selalu yang kulit putih sehingga pada akhirnya tanpa disadari ada rasisme juga. Kalau ukuran cantik harus fisik, sangat naïf sekali padahal banyak sekali aspek yang layak dinilai” tandasnya kepada NU Online (20/5).

Dinilainya bahwa berbagai kontes semacam ini hanyalah bagian dari industri hiburan untuk kepentingan kapitasme dan pemilik modal. Dicontohkannya bahwa perempuan di televisi selalu berperan sebagai obyek, bukan subyek yang menentukan.

“Mengapa iklan oli Top 1 menggunakan model perampuan, mengapa iklan mobil harus menonjolkan paha perempuan, apa hubungannya. Seharusnya kan yang ditonjolkan mesinnya yang kuat atau aspek lainnya yang berkaitan langsung,” imbuhnya.

Dalam hal ini yang namanya perempuan hanya sebagai konsumen dan obyek. Perempuan diekploitasi untuk perempuan. Iklan sebagai bentuk kapitalsime dan menuruti apa kata pasar dan mendorong orang untuk menjadi konsumtif. Menurutnya hal ini perlu diimbangi dengan penyadaran masyarakat agar tak termakan oleh iklan dan hal ini harus dimulai dari diri sendiri.

Para gadis berebutan untuk bisa memenangkan kontes kecantikan dengan harapan hal ini bisa meningkatkan karirnya. Setelah menang mereka akan dikontrak untuk menjadi model iklan tertentu, menjadi bintang sinetron atau peran-peran dalam industri hiburan lainnya.(mkf)

 

 


Terkait