Semarang, NU Online
Di era cyber, dunia tanpa sekat dan batas. Orang bisa komunikasi dengan siapa saja dengan perangkat teknologi informasi yang berbasis internet. Dari aktivitas online itu, orang bisa belajar, berbisnis, bekerjasama, saling memberi, sekaligus juga resiko jadi korban kejahatan.
Karena itulah dibutuhkan kewaspadaan dan perilaku bijak. Jika orang bisa disiplin dan kreatif, serta berhati-hati dan peduli, sukses akan diraih. Keuntungannya bisa berupa finansial dan sekaligus kehormatan. Baik diri sendiri maupun organisasi atau lembaga.
<>
Hal itu disampaikan Head of Binus TV, Doony de Kaizer, dalam seminar nasional “Menyiapkan Generasi Khaira Ummah yang Kreatif dan Komunikatif di Era Cyber” yang diadakan Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang di Aula Perpustakaan Unissula, Selasa (28/6) kemarin.
Seminar dihadiri seratusan orang mahasiswa, pelajar SMK, guru SMK dan beberapa dosen bidang informatika.
“Di dunia cyber sekarang, kita bisa sukses asal bijaksana dan kreatif memanfaatkan internet. Jangan sampai kita jadi orang gagal karena menghabiskan waktu sia-sia di depan komputer, bahkan jadi korban kejahatan dunia maya,” tutur Donny yang juga Dosen Komunikasi Universitas Bina Nusantara (Binus) Jakarta ini.
CEO Virtual Komunika Jakarta sekaligus instruktur Public Speaking TALK Inc ini mengatakan, dalam era seperti itu, berlaku rumus globalisasi. Yaitu siapa yang menguasai informasi, dia menguasai dunia. Karena lewat penguasaannya itu, orang bisa mengontrol media dan menampilkan dirinya sebagai pihak yang paling bisa.
“Mari kita raih kesempatan menguasai informasi. Situs jejaring sosial maupun blog bisa menjadi alat meraihnya. Intinya, kita harus jadi orang yang luar biasa. Bukan yang biasa-biasa saja,” ujarnya seraya memuji Unissula yang kemajon membuat TV digital broadcasting dengan pemancar setinggi 105 meter di dalam kampusnya.
Pembicara lain, Pemred Suara Merdeka CyberNews TV, Setiawan Hendra Kelana memaparkan, era cyber memang telah menggeser cara manusia berkomunikasi. Bahkan media massa konvensional telah perlahan tergeser. Kelebihannya pada kecepatan dan kebebasan publik dalam memilihnya.
Hal itu, lanjut Hendra, menjadikan manusia mendapat kemudahan dalam menguasai informasi. Secara ekonomi juga bisa menguntungkan ketika butuh transaksi yang cepat. Yaitu dengan interaksi langsung via video conference.
“Kita sekarang mendapat pilihan lebih menarik dan lebih cepat dalam mendapatkan informasi maupun berkomunikasi. Namun tentu resikonya juga ada. Misalnya pornografi, penipuan dan pembobnolan data,” terangnya.
Redaktur : Mukafi Niam
Kontributor: Muhammad Ichwan