Warta

Dephub Sudah Tahu Terjadi Banyak Kecurangan di Dunia Transportasi

Selasa, 27 Februari 2007 | 01:00 WIB

Jakarta, NU Online
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Rozy Munir mengatakan, pada dasarnya, Departemen Perhubungan sudah lama mengetahui atas berbagai praktik kecurangan yang dilakukan para pengelola jasa transportasi di Indonesia. Namun, kondisi tersebut terus dibiarkan hingga akhirnya terjadi berbagai musibah dan banyak meminta korban jiwa.

“Dari dulu yang namanya kapal laut itu muatannya selalu melebihi batas. Jumlah penumpang dan barang juga selalu beda dengan daftar menifes. Dan itu diketahui oleh Departemen Perhubungan. Pertanyaannya, mengapa hal itu selalu terjadi,” gugat Rozy—begitu panggilan akrab mantan Menteri BUMN di era pemerintahan Abdurrahman Wahid, di Jakarta, Senin (26/2) kemarin.

<>

Para pengelola transportasi, menurutnya, hanya ingin mengeruk keuntungan berlipat dengan mengurangi biaya operasional dan pelayanan. Banyak alat transportasi di negeri ini yang sudah tak layak beroperasi untuk melayani masyarakat, namun tetap saja dipaksakan. Akibatnya, unsur keamanan dan keselamatan penumpang diabaikan.

ADVERTISEMENT BY OPTAD

Menurut alumus Universitas Hawai, Amerika Serikat itu, hal itu tidak hanya terjadi pada transportasi laut, melainkan juga darat dan udara. ”Karena persaingan, maskapai penerbangan menawarkan tarif atau harga yang murah dan menekan biaya operasional. Karena murah, pelayanan pun apa adanya. Belum lagi soal alat komunikasi yang dimiliki Indonesia yang masih jauh dari layak,” terangnya.

Kondisi paling parah, menurutnya, terjadi pada transportasi darat, terutama kereta api. PT Kereta Api Indonesia selama ini hanya memanfaatkan rel-rel kereta yang ada, tanpa melakukan perbaikan. Akibatnya, musibah anjloknya kereta api kerap terjadi dalam setiap tahun. Jika tidak ada langkah konkret dari pemerintah, musibah serupa akan terus terjadi.

Putera KH Munasir Ali itu juga menyesalkan sikap pihak-pihak tertentu yang kerap menggunakan faktor buruknya cuaca sebagai alasan terjadinya kecelakaan transportasi. Padahal, menurutnya, kecelakaan yang terjadi belakangan ini penyebab utamanya lebih banyak adalah kesalahan manusia sendiri.

Rozy menilai, berbagai musibah kecelakaan transportasi di Indonesia akhir-akhir ini merupakan akumulasi dari banyak persoalan yang menumpuk dan tak terselesaikan. Ditambah lagi minimnya perhatian dari pemerintah terhadap kondisi dunia transportasi. “Masalahnya sangat kompleks. Untuk tahu penyebabnya harus kita urai satu persatu, baik itu yang terjadi di darat, laut, maupun udara,” ungkapnya. (rif/amh)

ADVERTISEMENT BY OPTAD