Jakarta, NU Online
Departemen Agama telah menyalurkan santunan bagi para ahli waris korban tragedi Mina asal Janeponto, Sulawesi Selatan. Penyaluran santunan itu berlangsung dalam sebuah acara silaturahmi di kantor Bupati Janeponto pada Rabu (11/2), demikian siaran pers Departemen Agama yang diterima Jakarta, Kamis.
Dalam penyerahan santunan tersebut Departemen Agama diwakili Sekretaris Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Penyelenggaraan Haji, Fauzi Amnur, dan Kepala Biro Hukum dan Humas Depag HZ Arifin Nurdin, SH.
<>Acara tersebut juga dihadiri Kepala Kantor Wilayah Depag Propinsi Sulawesi Selatan, Kepala Biro Kesra mewakili Gubernur Sulawesi Selatan, Direktur PT Asuransi Jiwa Bersama Bumi Putera dan jajaran muspida setempat, serta para ahli waris dari 22 jamaah haji asal Kabupaten Janeponto yang wafat pada peristiwa saat melontar jumratul aqabah di Mina.
Fauzi menurut siaran pers tersebut mengatakan bahwa ada rencana pemerintah Arab Saudi untuk mengundang masing-masing tiga ahli waris korban Mina untuk berhaji pada musim haji tahun depan, namun pihak Depag masih mengupayakan agar undangan itu dalam bentuk tertulis.
Sementara itu Arifin menjelaskan, Depag telah mengambil kebijakan untuk memberikan kemudahan dan secara proaktif menyampaikan santunan terhadap ahli waris korban tanpa melalui pengajuan klaim dari ahli waris korban.
Besarnya santunan untuk setiap korban adalah 200 persen dari santunan jemaah wafat bukan karena kecelakaan yaitu 2 x Rp23.500.000, ujarnya. Arifin mengatakan sejauh ini total korban asal Indonesia yang meninggal dunia dalam insiden lempar jumrah mencapai 56 jiwa yang terdiri atas 22 orang jemaah haji asal Sulawesi Selatan, 19 orang Sumatera Selatan, 7 orang Jawa Tengah, 4 Jawa Timur, 2 orang Nusa Tenggara Barat dan masing-masing satu orang jamaah haji dari Riau dan Sulawesi Tenggara.
Dalam siaran pers yang ditandatangani oleh Kepala Biro Hukum dan Humas Depag itu juga disebutkan bahwa sebelumnya juga telah diserahkan santunan yang sama kepada para ahli waris korban lontar jumratul aqabah di Mina asal Kotamadya Prabumulih, Sumatera Selatan.(red)
