Dedi Mizwar: Tayangan Ramadhan Lebih Banyak Digarap Non Muslim
Selasa, 3 Agustus 2010 | 10:05 WIB
Sutradara dan aktor kawakan H Dedi Mizwar menyentil para pengelola stasiun televisi swasta yang panen iklan selama bulan Ramadhan. Maka tayangan-tayangan TV pada bulan ini semua diarahkan pada sesuatu yang berbau religius.
Sayangnya tayangan-tayangan religius nan islami itu lebih banyak digarap oleh kalangan non muslim, kata Dedi Mizwar dalam seminar 'Mewujudkan tayangan Ramadhan yang Bermartabat' yang diadakan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat di Jakarta, Selasa (3/8).<>
Menurutnya, perlu ada kode etik khusus untuk tayangan Ramadhan atau tayangan yang bernuansa religius. Ia meminta pihak KPI untuk memikirkan hal ini.
“Saya pernah diminta oleh orang Budha untuk membuat film tentang Budha, saya katakan kalau saya tahu agama Budha saya akan bikin tetapi saya kan orang Islam jadi saya tahunya Islam,” katanya.
Karena tidak digarap oleh orang-orang yang benar-benar memeluk agama Islam, kata pemeran Naga Bonar ini, jangan pernah menyalahkan jika ada tayangan-tayangan religius Islam yang tidak sesuai dengan ajaran Islam.
Dedi Mizwar yang dipuji banyak kalangan telah berhasil menyajikan sinetron khusus Ramadhan yang ‘berbobot’ dalam kesempatan itu juga berharap pengelola sgtasiun TV swasta tidak hanya menjadikan ustadz atau ulama sebagai pelengkap saja.
“Ya karena cuma jadi ornament, maka apa yang mau disampaikan ustadz belum selesai sudah dipotong iklan,” katanya.
Selain Dedi Mizwar, narasumber lainnya adalah Wakil Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Dr Amirsyah tambunan dan Wakil Sekretaris Komisi Fatwa MUI Dr. Asrorun Niam Sholeh. Sementara dari KPI diwakili oleh anggota KPI Idi Muzayyad. Seminar ini dihadiri oleh perwakilan pengelola televisi nasional swasta di Indonesia. (nam)