Ratusan hafizh menghatamkan Al-Qur'an di seratus tempat (majelis) yang berbeda di seputaran komplek Pondok Pesantren Salafiyah Pasuruan. Para penghafal Al-Qur'an ini berkelompok sebanyak lima orang dan hatam 30 juz dalam waktu semalam.
Ini adalah rangkaian kegiatan Haul ke-29 KH Hamid bin Abdullah bin Umar dan ke-20 Nyai Nafisah Hamid. Hataman Al-Qur'an ini diadakan pada Jum'at (11/2) malam, sementara acara inti diadakan pada Sabtu paginya.<>
Hataman Al-Qur'an bil ghoib (hafalan) dimulai seusai shalat isya hingga sekita pukul 03.00 dini hari. Panitia haul, A. Najib menuturkan hataman di seratus majelis ini merupakan kegiatan rutin tiap tahun.
"Tahun ini dibatasi 100 majelis saja, tahun kemarin mencapai 126 majelis," katanya kepada NU Online, Jum'at malam di sela acara.
Para hafidz yang mengikuti hataman Al-Qur'an ini disyaratkan hafal 30 juz dan mengikuti hataman hingga selesai dini hari. Dari 100 majelis, hanya satu majelis yang memakai pengeras suara yakni di podium utama tempat dilaksanakannya acara inti.
Alunan ayat-ayat Al-Qur'an membahana hingga ke Masjid Al-Anwar yang berada sekitar hampir 1 km dari pesantren dan didengarkan puluhan ribu jamaah yg hadir di sepanjang jalan hingga masjid. Di samping masjid inilah makam Kiai Hamid berada.
Sementara pada Sabtu pagi acara dimulai dengan peringatan maulid nabi, taushiyah dari para ulama, dan acara inti berupa pembacaan Tahlil. Dijadwalkan beberapa pengurus inti PBNU, juga beberapa pejabat pemerintahan setingkat menteri dan gubernur akan hadir.
Rangkaian kegiatan haul telah dilakukan pada Kamis kemarin berupa seminar tentang pesantren dan kebangsaan yang dihadiri Mustasyar PBNU KH Tholchah Hasan, Rektor UIN Malang Imam Suprayogo dan pengasuh Pesantren Gontor Abdullah Syukri Zarkasi. (nam)