Jakarta, NU Online
Di luar dugaan, untuk pertama kalinya, mantan Presiden AS Jimmy Carter menyatakan bahwa Islam dan demokrasi di Indonesia dapat berjalan seiring. Pengakuan tersebut disampaikan Carter di Jakarta, terkait dengan pelaksanaan Pemilu Presiden di Indonesia sebagai negeri berpenduduk muslim terbesar di dunia yang berlangsung aman dan damai.
Seperti dikutip newsobserver, Kamis, Carter menggambarkan pelaksanaan Pemilu di negeri-negeri muslim telah berjalan dengan transparan dan yakin tidak terjadi penipuan dalam penghitungan suara.
<>Ditambahkan, Indonesia termasuk tiga negeri demokratik terbesar di dunia, sejak kejatuhan Soeharto, membuktikan sebagai negeri yang dapat menyandingkan Islam dan demokrasi secara proporsional.
Ini membuktikan, kaum agama telah memutuskan memilih demokrasi sebagai mekanisme dalam bernegara,jelasnya.
"Ini juga secara telak menolak anggapan dan pernyataan yang sering terdengar di America bahwa Islam dan demokrasi berlawan. Rakyat Indonesia membuktikan anggapan sebelumnya itu sama sekali tidak berdasar,"tandas Carter. (MA/io)