Perusahaan minyak Brazil, Petroleo Brasileiro SA talah menyepakati perjanjian untuk menjual kembali dua kilang minyaknya senilai 112 juta dolar AS (83 juta euro) kepada Bolivia. Demikian diungkapkan Menteri Energi dan Pertambangan Brazil, Silas Rondeau, Kamis (10/5).
Kesepakatan itu bermula dari permintaan awal Petrobras yang mematok harga 160 juta dolar AS, selang beberapa hari setelah Presiden Bolivia Evo Morales mengeluarkan keputusan yang melarang perusahaan minyak tersebut untuk mengekspor produk-produk minyak tertentu.<>
Morales--yang tahun lalu mengumumkan nasionalisasi sektor energi negaranya, termasuk dua kilang minyak tersebut--diharapkan akan membuat pengumuman serupa di kemudian hari.
Sumber AP melaporkan, Bolivia menjual fasilitas-fasilitas minyak tersebut yang keseluruhannya mencapai 90 persen dari konsumsi minyak negaranya kepada Petrobras pada 1999 senilai lebih dari 100 juta dolar AS (73.5 euro). Petrobras kemudian meminta perusahaan minyak tersebut sebagai kompensasi atas investasinya yang besar kepada Bolivia sejak saat itu.
Petrobras telah memberikan batas waktu hingga Kamis siang kemarin kepada pemerintah Bolivia untuk merespon tawaran penjualan kedua kilang minyaknya dengan harga yang memadai.
Pejabat tinngi Petrobras Sergio Gabrielli juga mengingatklan awal pekan ini, jika Bolivia menolak membayar harga yang ia patok, Petrobras akan membatasi investasinya kepada Bolivia dalam jumlah yang sangat minim, yang hanya cukup untuk menjamin produksi gas alam. (dar)