Jakarta, NU Online
Ketua PBNU Ahmad Bagdja menilai bahwa kabinet baru saat ini belum sepenuhnya mencerminkan kehendak masyarakat. Namun demikian, ini merupakan upaya maksimal dari presiden terpilih untuk memenuhi harapan masyarakat.
“Kelihatannya mundurnya pengumumannya adalah upaya untuk memenuhi harapan masyarakat. Tapi bagaimanapun juga saya kira tidak bisa dipenuhi 100 persen dan juga berlebihan kalau memenuhi keinginan masyarakat sesempurna mungkin. Mungkin itu maksimal yang bisa dicapai SBY,” tandasnya.
<>Selanjutnya Bagdja berharap agar kabinet yang sudah terbentuk ini dapat memenuhi janji-janji presiden pada waktu kampanye.
Bagdja menjelaskan bahwa dalam penyusunan kabinet ini NU sama sekali tidak merekomendasikan nama. “Bahwa disana ada warga NU yang dipercaya, yaa itu saya kira non struktural dalam kapasitasnya sebagai pribadi,” tambahnya.
Berdasarkan tradisi yang ada menteri agama RI selalu dipegang oleh orang NU. Menag saat ini Mahtuh Basuni juga dapat dikatakan mewakili tradisi NU. “Ia pejabat karir dan dibelakangnya ada tokoh NU besar. Mudah-mudahan dapat bekerja dengan baik karena ia mengusung nama NU dan juga tidak lupa dengan NU,” imbuhnya.
Sementara itu, ditanya tentang posisi Ketua GP Ansor Saifullah Yusuf, Bagdja nyatakan sebenarnya tidak ada larangan, sebenarnya fatsoen saja, yang tidak boleh kan rangkap jabatan dengan partai politik di PKB, itu yang sebenarnya harus cepat diselesaikan,” tandasnya.(mkf)