Warta

Asosiasi Penerbit Mushaf Al-Qur`an Indonesia Dibentuk

Rabu, 13 Agustus 2008 | 22:57 WIB

Jakarta, NU Online
Beberapa perusahaan penerbitan yang menerbitkan Al-Qur`an membentuk Asosiasi Penerbit Mushaf Al-Qur`an Indonesia (APQI). Peresmian diadakan di Baitul Qur`an TMII Jakarta, Rabu (13/7).

Menteri Agama Muhammad Maftuh Basyuni yang hadir dalam peresmian itu berpesan kepada para penerbit agar tidak menerbitkan Al-Qur`an untuk kepentingan sempit dan sesaat.<>

Selain menteri agama peresmian juga dihadiri Ketua MPR RI Hidayat Nurwahid, Atase Agama Kedubes Malaysia Ismail Tuan Abdullah dan Kepala Badan Litbang dan Diklat Atho Mudzhar.

Menteri Agama mengaku prihatin dengan adanya laporan masyarakat, bahwa masih ada ditemukan Al-Qur`an yang halamannya tidak urut, tidak lengkap atau kesalahan lain yang tergolong technical error.

Karena itu penerbitan Al-Qur`an jangan sekedar berorientasi mengejar keuntungan, tetapi juga mengutamakan kualitas dan keindahan. "Hadirnya APQI saya harapkan dapat mengatasi kesalahan-kesalahan itu,"

Menag mengatakan, sebagai kitab suci, Al-Qur`an harus terus terjaga otentitasnya, terhindar dari kesalahan dan tahrif (perubahan) dan pemalsuan. Karena kesalahan penulisan Al-Qur`an, seperti hilangnya atau bertambahnya sebuah titik dapat mengakibatkan salah baca, salah arti, salah pemahaman, salah pengertian dan salah dalam pengamalan.

Sementara itu Ketua Umum APQI Ali Mahdami mengungkapkan, pengusaha muslim tidak pernah memikirkan betapa pentingnya percetakan, akibatnya 90 % produksi Al-Qur`an dicetak oleh pengusaha non muslim yang tidak mengerti dan menghormati Kitab Suci Al-Qur`an.

Dikatakannya, oleh pengusaha non muslim Al-Qur`an dianggap sama dengan buku-buku bacaan biasa yang diletakkan bukan pada tempatnya. "Kita tidak perlu menyalahkan orang lain yang salah kita sendiri," katanya. (nam)


Terkait