As’ad Said: IPPNU Harus Bantu Proses Pemandirian Pelajar
Ahad, 19 Desember 2010 | 12:32 WIB
IPPNU harus berperan aktif menjalani proses pemandirian kaum muda. Oleh karena itu, program IPPNU harus serius, tidak boleh ceremonial belaka. PBNU sebagai orang tua dari IPPNU juga akan mendukung secara penuh.
Demikian dikatakan Wakil Ketua Umum PBNU H Asad Said Ali dalam acara Rapimnas IPPNU (18/12) di hotel Bintang, Jakarta Pusat. &<>lt;br />
“PBNU mendukung IPPNU untuk selalu menciptakan kader yang memiliki skil dan jiwa wirausaha sehingga nantinya menjadi mandiri,” tegasnya.
Pernyataan Asad ini kiranya tepat dalam realita yang sedang dihadapi pemuda Indonesia secara umum. Banyak pemuda Indonesia tidak memiliki skil dan keberanian untuk menjadi mandiri, termasuk di dalamnya pemuda lulusan perguruan tinggi. Bagi pemuda yang memili ijazah sarjana, mereka akan berbondong-bondong melamar menjadi pegawai negeri. Bagi yang tidak sarjana, kesempatan untuk menjadi pekerja lebih sempit.
“Pilihan yang paling logis adalah meningkatkan keterampilan agar dapat berwira usaha. Pemerintahnya kita dorong untuk mendukung. Tidak logis jika semua pemuda berjubel ingin jadi pegawai negeri,” jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Asad menjelaskan situasi ragam aliran Islam yang berkembang di tanah air.
“Perkembangan jumlah aliran Islam di Indonesia sangat signifikan mulai dari jumlah alirannya hingga jumlah pengikutnya,” ujar Asad tanpa menjelaskan lebih lanjut.
As’ad mengatakan, palajar menjadi komunitas yang efektif menyebarkan berbagai aliran. Dia berpesan, PBNU mengamanatkan khusus kepada IPPNU sebagai tangan panjangnya yg mengawal pelajar untuk dapat membentengi pelajar dari anasir-anasir yang merongrong Islam rahmatan lil alamin dan peruntuhan dasar negara Pancasila. (ml)