AS Peringatkan Korut Secara Langsung Soal Uji Coba Nuklirnya
Kamis, 5 Oktober 2006 | 05:40 WIB
Washington, NU Online
Amerika Serikat (AS) telah memperingatkan Korea Utara (Korut) adanya reaksi keras dunia jika negara tersebut melakukan uji coba nuklir. Demikian diungkapkan pejabat AS untuk perundingan atom dengan Korut, Rabu (4/10).
Peringatan tersebut disampaikan langsung kepada perwakilan Korut di PBB, kata Asisten Menlu AS Christopher Hill yang memimpin tim negosiasi dalam pembicaraan enam pihak untuk penghentian program nuklir Korut.
Kontak langsung AS-Korut tersebut merupakan yang pertama sejak Korut Selasa mengumumkan rencana melakukan tes nuklirnya.
Ancaman dari Pyongyang, yang secara terang-terangan mengklaim memiliki bom nuklir, menimbulkan keprihatinan internasional dan punya potensi mendorong penjatuhan sanksi tambahan bagi negara Stalinist tersebut.
Hill juga membuka diri untuk suatu negosiasi langsung guna mengakhiri krisis tersebut. "Kami telah menyampaikan secara tegas bahwa kami akan menemui mereka (Korut) secara bilateral, namun harus tetap dalam konteks perundingan enam pihak," katanya pada acara pembukaan Institut AS-Korea di Johns Hopkins School of Advanced International di Washington.
Ditanya mengenai pandangan AS yang disampaikan kepada Korut, Hill mengatakan, ledakan nuklir bisa menjadi tindakan yang sangat provokatif, dan komunitas internasional tidak akan berdiam diri.
"Hal ini akan mendorong pada pengembangan (nuklir)...dan kami tidak punya pilihan kecuali melakukan aksi lewat resolusi untuk meyakinkan bahwa Korut dan negara lain mengerti akibat dari langkah (uji coba nuklir) itu," ungkap Hill.
Korut, tambahnya, seharusnya kembali berpikir apakah mereka yakin bahwa rencana tes nuklir bisa membuat mereka secara de facto diakui sebagai kekuatan atom di dunia.
Menurut Hill, Korut punya pilihan -- memiliki masa depan atau memiliki senjata nuklir --- tidak bisa dua-duanya.
Pembicaraan enam pihak yang melibatkan Cina, Jepang, dua Korea, Rusia dan AS, masih merupakan saluran yang dapat diandalkan untuk mengatasi krisis ini.
Korut mundur dari pembicaraan pada November tahun lalu setelah pihaknya dijatuhi sanksi financial oleh Washington.
Dewan Keamanan PBB hari Rabu mencoba membuat kesepakatan berkaitan dengan rencana tes bom nuklir Korut tersebut.
Kantor Berita Kyodo melaporkan bahwa Jepang dan AS telah setuju dibuatnya resolusi mengenai sanksi bagi Korut jika negara tersebut tetap meneruskan rencananya.
Seorang pejabat Deplu AS mengatakan, sanksi adalah alat diplomatik yang dapat dipertimbangkan oleh Dewan Keamanan PBB jika Korut melakukan tes nuklir.
Para dubes negara anggota Dewan Keamanan PBB menugaskan para ahlinya untuk membahas rancangan pernyataan yang dibuat Jepang yang berisi desakan agar Korut tidak melakukan tes nuklir dan menahan diri dari langkah-langkah yang dapat memanaskan situasi. (dar)