Washington, NU Online
Amerika Serikat harus menarik pasukannya dari Irak sekarang dan jangan pernah lagi menggunakan kedigjayaan militernya untuk membangun sebuah bangsa berdasarkan nilai-nilai yang dianutnya, tulis mantan Direktur Badan Pusat Intelijen AS (CIA) John Deutch di harian The New York Times, Jumat.
Keberadaan militer AS di Irak mengancam kepentingan AS di dunia Arab, dan mengalihkan perhatian dari tantangan keamanan penting lain seperti Korea Utara, Iran dan terorisme internasional serta melemahkan militer AS, kata Deutch.
Deutch sebelum memimpin CIA (1995-1996) menjabat Wakil Menteri Pertahanan (1994-1995). "Mereka yang berpendapat bahwa kita harus terus berada di Irak karena penarikan mundur secara dini akan menurunkan kredibilitas AS di mata dunia harus mempertimbangkan kemungkinan bahwa kita akan gagal dalam tujuan kita di Irak dan menderita kerugian yang lebih buruk lagi dalam kredibilitas kita," ia menambahkan.
"Saya tak percaya bahwa kita membuat kemajuan dalam setiap tujuan kunci kita di Irak," katanya seraya menambahkan bahwa jikapun pemerintah Irak berjalan dampak-dampak ketidakstabilan dari perlawanan tidak bisa dihilangkan.
Perlawanan di Irak telah menyebabkan korban setiap hari di kalangan penduduk sipil dan pihak keamanan Irak, termasuk nyawa 1.750 tentara AS yang melayang sejak bulan Maret 2003.
Meskipun demikian jajak pendapat terakhir menunjukkan bahwa mayoritas warga AS menudukung Presiden George W Bush yang bersumpah untuk tetap mempertahankan pasukan AS di Irak sampai negeri itu dapat memerintah sendiri.
Ketimbang menghabiskan waktu bertahun-tahun, uang dan nyawa di Irak untuk mencapai "kondisi minimal bagi penarikan mundur", Deutch beranggapan bahwa penarikan mundur secara cepat sekarang akan menghindari banyak kerugian yang mungkin datang.
"Strategi terbaik kita sekarang adalah rencana penarikan mundur segera," katanya. Selain itu, Deutch mendesak agar Irak dan negara tetangganya mengakui bahwa kepentingan setiap pihak untuk membiarkan Irak untuk berubah secara damai tanpa campur tangan asing.(Atr/Afp/cih)