Warta

APTINU Desak PBNU Fokuskan Pengembangan Perguruan Tinggi NU

Kamis, 25 Maret 2010 | 07:57 WIB

Makassar, NU Online
Asosiasi Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (APTINU) meminta kepada kepengurusan NU hasil Muktamar ke-32 NU lebih memfokuskan pada dunia pendidikan. Hal tersebut penting, agar NU memiliki SDM yang tinggi dan berdaya saing.

“Tanpa pendidikan tinggi, maka NU pada akhirnya akan menjadi sebuah organisasi yang tidak memiliki daya saing,” ungkap ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (APTINU) DR  Noor Achmad MA saat jumpa pers di Media Center Muktamar ke-32 NU Makasar, Kamis (25/3). />
Untuk itu, dia mendesak ada upaya-upaya kongkrit dari PBNU dan kerja sama pemerintah untuk lebih memikirkan perkembangan perguruan tinggi NU yang kini sudah beranggotakan 201 perguruan tinggi se Indonesia.

APTINU, lanjutnya, akan selalu berupaya keras agar perguruan-perguruan tinggi NU bisa menyebar ke seluruh Indonesia. Didaerah Sumatera dan Kalimantan, tidak ada perguruan tinggi NU. “Apalagi di dataran Papua,” ujarnya di damping Sekretaris APTINU Drs HM Mujib Qulyubi MH.

Dia juga sangat menyayangkan, kebijakan pemerintah yang terlalu mengada-ada yang menyatakan kalau pendirian perguruan tinggi sudah di tutup. Juga pembukaan Fakultas Kedokteran dan Fakultas Pendidikan yang dibatasi. “Dari 201 Perguruan Tinggi NU, yang memiliki faktultas kedokteran hanya Universitas Islam Malang (Unisma), saja,” papar Noor Achmad.
 
Dia sangat berharap, pemerintah melonggarkan ijin pendirian PT NU. Tentu, perlu dukungan upaya-upaya terobosan yang dilakukan PBNU. “Kami minta, kementerian pendidikan nasional dan kementerian agama perlu pula mendukung upaya peningkatan SDM Nahdliyin,”  desaknya.

Dia mengaku, kalau NU masih sangat ketinggalan dalam pendirian Perguruan Tinggi. Maka dituntut untuk perkembangan selanjutnya seiring dengan peningkatan SDM NU ketinggalan. Kalau tidak dilakukan upaya kongkrit, maka secara tidak langsung terjadi margijanlisasi Nahdliyin.

Dalam perkembangannya, masih kata Noor Ahmad, PT NU mayoritas didirikan oleh yayasan NU yang mencapai 70 prosen dan 20 persen dipunyai orang NU. “Sedang perguruan Tinggi yang didirikan oleh NU hanya 10% saja,” paparnya.

Diakui oleh Noor Ahmad, selama ini APTINU belum berkontribusi maksimal kepada NU. Tapi yang jelas minimal untuk pengembangan SDM Nahdliyin. “Minimal, sebagai kekuatan intelektual yang netral dan objektif sesuai perkembangan zaman,” terangnya.  (was)


Terkait