Antisipasi Konflik, Kemenag Sumenep Deteksi Pengikut Ahmadiyah
Senin, 21 Februari 2011 | 03:21 WIB
Terjadinya konflik bernuansa agama di beberapa daerah dalam beberapa bulan terakhir, seperti serangan terhadap kelompok Ahmadiyah, mengundang keperihatinan Jajaran Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Sumenep.
Untuk itu, jajaran Kemenag Kabupaten Sumenep di Kantor Urusan Agama (KUA), yang berada di kecamatan mengambil inisiatif untuk mendeteksi pengikut Ahmadiyah di pelosok desa, tujuannya untuk mengantisipasi konflik dengan warga sekitar. Namun, hingga kini Kemenag tidak menemukan adanya pengikut Ahmadiyah baik di daratan maupun di kepulauan yang masuk dalam wilayah Sumenep.<>
“Kita perlu mendeteksi keberadaan pengikut Ahmadiyah di pelosok desa karena keberadaannya sangat sensitif dan rawan konflik apabila warga sekitar tidak menerimanya,” tandas Plt. Kemenag Kabupaten Sumenep Drs Moh Hosnan.
Hosnan menjelaskan, pihaknya telah menginstruksikan jajaran Kementerian Agama baik Pengawas Pendidikan Agama Islam (PPAI) dan terutama Kepala KUA untuk terus berkoordinasi dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat sebagai langkah antisipatif terhadap kemungkinan terjadinya peristiwa berbau SARA seperti yang terjadi di Temanggung dan Cikeusik Banten.
Apabila mendapati potensi-potensi negatif di lapangan, tambah Hosnan, pihaknya mengintruksikan agar segera berkoordinasi dengan jajaran muspika; Camat, Kapolsek dan Koramil, agar bisa dilakukan langkah-langkah preventif. “ Kita semua pasti tidak menginginkan terjadinya kekerasan yang mengatasnamakan agama karena memang tidak ada ajaran seperti itu”, imbuhnya.
Selain itu, pihaknya juga menginstruksikan agar terus melakukan sosialisasi tentang pentingnya kerukunan antar umat beragama dan mengutamakan cara dialogis apabila ditemukan adanya perbedaan pendapat tentang pemahaman ajaran agama.
“Mengajak ke jalan Allah diajarkan dengan mengutamakan hikmah, teladan yang baik dan kalaupun harus berdialog atau berdebat tetapi harus dilakukan dengan cara yang baik”, tandasnya.
Hingga saat ini, diakui Hosnan yang juga Kasubag TU ini, kondisi Sumenep sangat kondusif, tidak ditemukan adanya potensi negatif karena semua pihak saling dukung dalam menciptakan kerukunan, kebersamaan di semua elemen masyarakat khususnya di tingkat akar rumput. (hdy)