Warta

Ansor Gerakkan Potensinya untuk Pembangunan

Ahad, 15 Januari 2012 | 09:33 WIB

Padang, NU Online
Gerakan Pemuda Ansor sebagai salah satu wadah kepemudaan yang memiliki potensi dalam  berbagai bidang  relatif  kuat eksistensinya, dapat berperan banyak menggerakkan segenap potensi yang dimilikinya sekaligus menjadi motivator, mobilisator, katalisator untuk menggerakkan generasi muda untuk berperan serta dalam pembangunan.<>

Gubernur  Sumatera Barat Irwan Prayitno diwakili Kepala Kesbangpol Linmas Drs. Faisal Syarif pada pembukaan Pelatihan Kepemimpinan Lanjutan (PKL) dan rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) II Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Sumbar, Sabtu (14/1) malam di asrama haji Tabing Padang. 

PKL dan Rakerwil dibuka Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor Nusron Wahid, dihadiri Rais Syuriah PWNU Sumbar Asassriwarni, Ketua Tanfidziyah PWNU Sumbar Khusnun Aziz, Sekretaris KNPI Sumbar Wirya Fansuri, Ketua Fatayat NU Siti Izzati Aziz dan utusan PC Ansor se-Sumbar.

Menurut Gubernur Sumbar, sejarah membuktikan kehadiran pemuda lebih diterima sebagai potensi bangsa, sehingga peran yang mereka mainkan selalu dapat melahirkan catatan-catatan penting dalam keseluruhan sejarah perjalanan bangsa.

“Karena itu, membekali pemuda dengan berbagai kegiatan seperti Pelatihan Kepemimpinan Lanjutan (PKL) Ansor ini, adalah sebuah langkah yang bijaksana untuk menciptakan kesiapan pemuda dalam rangka memainkan peran dan fungsi pemuda di tengah-tengah bangsa nantinya,” kata Irwan Prayitno.


Kepada generasi muda Sumatera Barat, Gubernur Irwan berpesan melalui GP Ansor sebagai wadah kepemudaan untuk terus berusaha mengembangkan dan meningkatkan kualitas, kekuatan dan kemampuan dalam menyerap dan mengaplikasikan ilmu pengetahuan, teknologi serta memiliki kepribadian yang kokoh dan kuat dalam mengantisipasi dampak negatif yang timbul akibat perkembangan dunia di era globalisasi sekarang.

Sedangkan Ketua Umum PP GP Ansor Nusron menekankan, ada tiga komponen penting dalam menata kehidupan bermasyarakat. Pertama, ulama yang menjadi penyejuk umat dan menjaga moral umat. 

Jika rakyat rusak, maka ulama harus menyampaikan yang benar. Jika ulamanya rusak, maka rakyat juga rusak. Kedua, pengambil kebijakan di pemerintahan. Mulai dari tingkat RT, RW, desa/kelurahan/nagari, camat, bupati sampai ke tingkat pusat. Ketiga, politisi yang merancang undang-undang, peraturan kehidupan bernegara dan berbangsa. Ketiga komponen tersebut harus disiapkan untuk kader-kader Ansor.

“Saat ini PP Ansor mulai menata kader Ansor yang akan mengisi posisi rais syuriah nantinya di NU. Maka Ansor menyelenggarakan Bahsul Masail-nya Ansor. Sehingga Ansor tidak hanya menyiapkan kader organisatoris dan politisinya, tapi juga harus disiapkan mereka yang akan menjadi ulama, tapi ngerti dan paham berorganisasi,” kata Nusron.

Sementara Ketua Panitia PKL dan Rakerwil Rahmat Tuanku Sulaiman menyebutkan, PKL dan Rakerwil berlangsung selama tiga hari, Sabtu – Senin (14-16/1) diikuti 100 peserta utusan dari PC Ansor dan PW Ansor Sumbar.  


Tampil sebagai pemateri Ketum PP Ansor Nusron Wahid (Khittah Perjuangan Ansor), Rais Syuriah PWNU Sumbar Prof.DR. Asassriwarni (Islam dan Wacana Kebangsaan), A’wan PBNU  bagindo Letter (Aswaja dan Ke-NU-an), Danrem 032 Wirabraja (Pancasila Sebagai Ideologi Negara), Bagindo Armaidi Tanjung (Jurnalistik), Ketua Pusako Sudarto (HAM dan Demokrasi), Wasek PWNU Sumbar Ardyan SH (Advokasi), Wakil Ketua PWNU Sumbar  Darmansyah  (Entrepreneurship), Satkorwil Banser Rahmat Tk. Sulaiman (Kebanseran).

 


Redaktur     : Syaifullah Amin
Kontributor :  Bagindo Armaidi Tanjung  


Terkait