Warta

Anomali Pendidikan Agama di Indonesia

Selasa, 11 Januari 2011 | 02:19 WIB

Jakarta, NU Online
masyarakat seringkali menyalahkan kegagalan pendidikan agama dalam kemerosotan moralitas bangsa. Pendidikan agama yang tidak berdampak pada perilaku positif masyarakat dianggap sebagai kambing hitam atas segala kekisruhan bangsa Indonesia.

Padahal mestinya tidak demikian. Pendidikan agama memeiliki peran yang sangat penting dalam proses pendewasaan dan perbaikan perilaku masyarakat. Namun memang bangsa Indonesia tidak dapat memungkiri adanga anomali dalam pendidikan agama di Indonesia. />
Demikian diyatakan Pengasuh Pondok pesantren Tebuireng Jombang KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah) di Jakarta, Senin (10/1). Menurut Gus Sholah pendidikan agama yang benar sangat berdampak positif dalam mempererat kerukunan dan persaudaraan bagi seluruh komponen bangsa Indonesia.

"Beberapa kalangan mempertanyakan keberhasilan pendidikan agama di Indonesia, karena makin religius kita merasa semakin tidak ada bekasnya dalam kehidupan sehari-hari, makin banyak rumah ibadah dibangun, tapi kekerasan juga makin banyak inikan tidak nyambung," katanya.

Menurut dia, pendidikan agama seringkali gagal untuk mencegah terjadinya tindakan kekerasan karena teknik pengajaran yang hanya menghafal tanpa keteladanan dan memberikan sangsi hukuman dengan kekerasan.

"Padahal yang paling penting keteladanan akhlak itu, menghormati orang lain dan tidak boleh ada kekerasan," katanya. (min)


Terkait