Warta

’Kaukus 17++’ Tuntut Masyarakat Dilibatkan dalam Proses Reformasi

Selasa, 15 April 2008 | 03:23 WIB

Makassar, NU Online
Kaukus 17++ yang terdiri dari beberapa elemen lembaga sosial kemasyarakat (LSM) mendemonstrasikan keterlibatan masyarakat dalam proses reformasi yang terus bergulir. Pada Senin (14/4) tadi malam kaukus ini membuka Jambore Forum Warga 2008, dengan tema ”10 Tahun Reformasi Indonesia Revitalisasi Demokrasi Lokal.”

Acara bertempat di Asrama Haji Sudiang Makassar, Sulawesi Selatan, dihadiri oleh ratusan peserta yang berasal dari beberapa aktivis LSM di penjuru tanah air Indonesia.<>

Sedianya acara dibuka oleh Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan H Syahrul Yasin Limpo namun karena ada sesuatu dan lain hal diwakilkan kepada Asisten Satu Provinsi Sulawesi Selatan H Saleh Rajab.
 
Dalam sambutan Gubernur yang dibacakan oleh Asisten satu ini, Gubernur menyampaikan rasa bangga dan salut kepada seluruh peserta yang telah datang dan menghadiri acara ini sebab akan sangat beragam pemikiran tentang bagaimana membangun masyarakat untuk hidup yang lebih baik dimasa yang akan datang.

Dikataknnya, Kaukus 17++ telah melakukan terobosan yang sangat baik dalam mencari solusi mengenai arah Reformasi yang telah berusia 10 Tahun agar tidak lagi menjadi batu sandungan dalam membangun daerah kita masing-masing.

Kaukus 17++ beranggotakan CRI Jogjakarta, Eltayasa Bukit Tinggi, Forum Jatinangor, ITPI Popular, JARI Indonesia, KBH Lampung, Kelola Manado, Kompip Solo, Lappera Yogyakarta, Lakpesdam NU, Pattiro, PIAR Kupang, Pupuk Surabaya, Sanres Maumere, Sanlima Kupang, Indeks Solo, Inisiatif Bandung dan dari pihak Mitra kerja dari lembaga donor antara lain USAID, LGSP-USAID, The Asia Foundation.
 
Acara Jambore Forum Warga akan berlangsung selama 4 hari mengusung isu sentral yakni bagaimana masyarakat dapat dilibatkan dalam mengisi ruang kosong dalam reformasi.

“Selama ini masyarakat masih belum diberi kewenangan dalam menjalankan dan menyampakan aspirasinya,” tutur Direktur Pusat Lakpesdam NU Hj. Lilis Nurul Husna.

Senada dengan Hj. Lilis, Koordinator SC Jambore Forum Warga 2008 Juni Thamrin mengemukakan, acara dimaksudkan sebagai ajang berbagi informasi dan kerja-kerja di daerah terutama pelibatan masyarakat dalam pengambilan keputusan di daerah.

“Masyarakat saat ini sudah mulai sadar tentang bagaimana peran serta yang harus dilakukan terutama mengkritisi segala kebijakan-kebijakan pemerintah lokal yang berhubungan dengan peruntukan dana-dana yang seharusnya diterima oleh masyarakat,” tuturnya. (saz)


Terkait