Bandung, NU.Online
Ketua Umum Tanfidziah PBNU KH. Hasyim Muzadi mengatakan, aksi teror yang marak belakangan ini khususnya di tanah air, harus dicegah dan ditanggulangi bersama. "Ini menjadi kewajiban bersama seluruh rakyat Indonesia, dan kami pun sudah menjalin kerjasama dengan para pemuka agama yang lain dalam upaya mencegah serta menanggulangi aksi teror,"
Demikian disampaikan Hasyim Muzadi yang bersama Kapolri Jenderal Da'i Bachtiar dalam silaturahmi dan dialog dengan sekitar 2000 ulama NU dan para pengasuh pondok pesantren se Jawa Barat dan Banten, di Pondok Pesantren Darul Ma'arif di Margaasih Kabupaten Bandung, Selasa (23/12)
<>Pada kesempatan itu, Kapolri menjelaskan mengenai pengertian serta pemahaman tentang aksi teror khususnya di Indonesia. Juga dibeberkan bagaimana cara mengantisipasi dan menanggulangi aksi teror itu.
Sementara itu, kepada para ulama dan warga NU yang hadir pada acara tersebut, dibagikan ’buku saku’ (ukuran kecil) mengenai aksi teror yang ditulis oleh KH Hasyim Muzadi.
Setelah berdialog dengan ulama di Jawa Barat, Kapolri hari Rabu (24/12) dijadwalkan akan mengadakan dialog dengan ratusan ulama dan pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Jawa Tengah dan D.I.Yogyakarta di Semarang. Pertemuan akan berlangsung di Kantor PWNU Jateng JL Dr Cipto Semarang.
Keterangan yang diperoleh dari Polda Jateng, Selasa, menyebutkan, selain Kapolri, dialog juga akan dihadiri Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi, Gubernur Mardiyanto, Ws Pangdam IV/Diponegoro Brigjen TNI Salim Mengga dan Kapolda Jateng Irjen Drs Didi Widayadi MBA. Dialog dan pertemuan antara Kapolri dengan Ulama itu dilaksanakan sebagai tindak lanjut bentuk jalinan kerja sama antara PBNU dan Polri dalam rangka menegakkan Gerakan Moral Nasional.(Cih)***