Warta

Akidah dan Syariah Islam untuk Junjung Nilai Kemanusiaan

Rabu, 21 September 2011 | 23:37 WIB

Jakarta, NU Online
Aturan-aturan yang ada dalam Islam, baik pada aspek akidah dan syariah, semuanya ditujukan untuk menjunjung, menghormati dan melindungi nilai-nilai kemanusiaan.

“Nabi Muhammad ingin membangun sebuah masyarakat yang beradab didasarkan atas kesamaan dan keadilan,” kata Kiai Said ketika menerima Duta Besar Norwegia untuk IndonesiA Eivind S Homme.

Dikatakan Kiai Said, banyak sekali kisah dalam Al Qur’an yang menunjukkan empati dan penghormatan Islam kepada agama lainnya, seperti surat Ar Rum yang mengisahkan tentang kerajaan Romawi, dari kekalahannya melawan pengikut Zoroaster dan akhirnya menjadi menang. Surat Maryam juga mengisahkan pembelaan terhadap tuduhan bahwa Isa adalah anak haram. Demikian pula tentang pembunuhan besar-besaran yang dilakukan terhadap umat Kristiani di Najrah atau Dznunuas, yang semua hal penting tersebut tidak tercatat dalam kitab suci agamanya sendiri.

Ia juga menegaskan, tidak boleh ada kekerasan dengan mengatasnamakan agama. Radikalisme agama juga merupakan persoalan yang muncul dari zaman dahulu sampai sekarang. Persoalan ini tidak hanya monopoli Islam, tetapi semua agama lain.

Terkait kelompok radikal di Indonesia, kiai Said menjelaskan, mereka mulai masuk ke Indonesia tahun 80-an dan mendapat dukungan besar dari negara-negara lain. Salah satu pendorong radikalisme adalah persoalan Palestina-Israel, namun ia menegaskan, Islam Indonesia adalah Islam yang toleran.

“NU didirikan oleh KH Hasyim Asy’ari, kakek Gus Dur, untuk mewujudkan ukhuwah, sikap tasamuh (toleran) dan tawazun (moderat) seperti ajaran nabi Muhammad,” paparnya.

Baik PBNU maupun Dubes Norwegia sepakat untuk bekerjasama dalam rangka menciptakan perdamaian dunia guna mewujudkan harmoni untuk semuanya.

Penulis: Mukafi Niam


Terkait